Postingan

Featured Post

penghargaan

sudah 2 bulan sah jadi istri orang. sudah 2 bulan keluar dari mess. yah meskipun sudah hampir 4 bulanan keluar dari kamar itu, tapi aku baru sadar belum pernah benar-benar menyadari kalau diri ini sudah berhasil bertahan dalam keadaan beracun itu selama kurang lebih 1 setengah tahun. baru sadar setelah kemarin menyimak ig story seorang influencer yang menceritakan pengalamannya yang berada di sebuah rumah yang dia tinggali bersama temannya, tapi kemudian muncul masalah masalah yang sengaja diadakan, hingga akhirnya "mengusir" si mbak influencer ini. kurasa aku harus memberikan penghargaan pada diriku yang akhirnya sudah berhasil melalui itu semua. berhasil keluar dalam keadaan hidup, meskipun dengan mental yang berdarah-darah ya. wkwk. ya lagi orang ga waras diikutin. kan jadi ga waras juga jadinya. awalnya aku tidak merasa ada yang salah dengan ini semua. maksudku, sepertinya tidak ada yang berdampak secara langsung ke diri ini. tapi ternyata aku salah. it drained me so much

bukan orang baik

tidak butuh waktu lama untuk membuat coretan di kertas kosong. atau sekedar mengisi kertas itu dengan tulisan tulisan jahat. kukira hal yang sama juga berlaku pada pikiran manusia, hati manusia. cukup buat seseorang itu jenuh akan keadaan yang tidak mendukung, jatuhkan orang itu dengan selentingan yang kau kobarkan di manusia manusia lainnya, lalu tunggu keajaiban menciptakan konfliknya sendiri. sangat mudah. aku tidak bilang aku orang baik. jelas sekali kalau aku bukan orang baik. karena kalau aku orang baik, aku tidak akan berpikir seperti sekarang. tidak akan malas malasan mengusahakan sesuatu. yang bahkan ada imbalannya pun tidak. tapi yasudah, sekarang kita semua jadi belajar untuk melakukan sesuatu secukupnya saja. karena diusahakan lebih juga ada saja yang tidak berkenan.

Raja Ampat (May 2022)

Gambar
sudah ketebak lah ya aku habis dari mana :) first of, these ones are sop saudara. sopir kita di Sorong mengantar kita ke sini untuk makan siang, right before we headed to Raja Ampat. these tastes good, really. specially for you who likes meat. next the driver took us to the harbor. chasing our express ferry called Bahari Express. it was a nice ferry, on the VIP seat. the air conditioner was cool enough. arriving at Waisai Island. next day we start our journey at Raja Ampat.  arriving at Piaynemo Geosite. gerbang untuk mencapai situs foto-foto yang mendunia itu. ada toilet! stepping on to ladders that took us to the top of Piaynemo. not a very long hike, but it can be something if you don't get used to have your muscles working. finally at the top! (mandatory photo 1) mandatory photo 2 hehe beli lobster dari nelayan setempat di Piaynemo. Telaga Bintang.  Swimming at Arborek. sambil memantau langit yang mulai mendung. dan pada akhirnya hujan saat di perjalanan kita lanjut ke destinas

golden age

Gambar
  harus kuakui aku bukan tipikal anak nakal yang suka bolos sekolah. tapi aku tidak menyesal sedikitpun sudah beberapa kali bolos demi jalan-jalan. yeah. aku tidak bilang sering karena memang kenyataannya hanya sesekali saja. yang jelas, aku bersyukur pernah mengalami masa-masa itu. rasanya begitu damai, dan bahagia. rasanya seperti kamu sudah lengkap, tidak kurang suatu apapun.   semoga nanti pada akhirnya kita semua bisa merasakan kedamaian itu

tired

Gambar
dia bilang ini cuma akan berlangsung selama 3 hari. kurasa dia salah. ini sudah lewat 1 minggu, malah hampir 2 minggu. mood masih di bawah garis normalnya. kadang kupikir karena aku tau sedikit tentang teorinya, aku juga berpikir "am i making this up?" tapi aku masih mau mandi, masih mau makan, masih bersolek seperti biasanya. kurasa sejauh ini masih aman. aku capek. aku capek sedikit-sedikit harus menangis untuk hal yang aku sendiri capek memikirkannya. aku ingin waktu untuk aku bersama diriku sendiri. yang aku juga tidak tau apakah ini yang sebaiknya aku lakukan atau tidak. i mean, apakah dengan sendiri akan membuatku malah jadi terlarut dengan pikiranku, atau malah membuatku lega karena aku akhirnya punya waktu untuk memeluk diri sendiri, untuk memahami yang sebenarnya aku rasakan, syukur-syukur bisa memahami alasan kenapa pikiran ini begitu kacau, dan akan lebih bersyukur lagi jika dari pertapaan ini bisa menuntunku untuk bisa lebih bijak dalam menghadapi semuanya. aku ti

trust no one.

Gambar
yang ada dipikiranku adalah kekeluargaan yang diagungkan adalah omong kosong. semuanya berdiri di atas kepentingan pribadi. yang ada dipikiranku adalah semuanya harus diwaspadai. jaga mulutmu, karena yang kamu katakan dapat digunakan untuk melawanmu. atau setidaknya cukup untuk membuatmu pening. bukan salah mulutmu sepenuhnya, tapi mulut-mulut di sekitarmu yang haus bahan perbincangan, dan pikiran-pikiran di sekitarmu yang kosong hingga mereka tak tahu apa yang sebaiknya diperbuat untuk mengisi kekosongan itu, selain dengan bergunjing. ketentuan harus melaporkan diri dimana kita berada juga cukup mengusik ketenangan jiwa ini. lalu ke manapun melangkah, terasa seperti semua mata tertuju pada diri ini. padahal ya buat apa? it doesn't do anything good with this paranoia trait in me, which i tried so hard to heal anyway. di suatu waktu aku cuma ingin tidak terkoneksi dengan manusia manapun. berada di tempat yang tidak ada orang lain yang tahu. it somehow gives me peace. fasad cuek dan

benci

 nobody ever told me that i'll loose my freedom, and that's the worst part of all. make sense gak sih kalo rasanya pengen nangis hanya karena sedang berada di lingkungan yang aneh, kolot, whatever u may call it. mau kemana, harus lapor. mau ngapain, lapor. rasanya kayak semua mata tertuju padamu. atau apakah ini hanya perasaan aja? seriously, harus lapor kalo lagi dimana, meskipun mereka juga mungkin ga bakal ngapa-ngapain dengan informasi itu, rasanya kayak semua orang sedang mengawasi aja. rasanya kok malah ga aman. padahal mestinya tujuan awal dari semua itu adalah "demi keamanan". belum lagi ditambah dengan ketemu manusia-manusia aneh yang merasa bisa berkuasa atas segalanya. merasa bisa mengendalikan dunia. merasa bisa mengendalikan semua orang. hhhhhhhh i really do hate my life now. pernah ada yang bilang "kayaknya aku nggak bisa kalo harus hidup munafik begitu. hidup itu ya biasa-biasa aja." we're on the same page. bedanya, aku harus bersabar untu