Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

she is my mom -_-

aku dan ibuk scroll-scroll browser di tab, lihat harga tiket pesawat menuju bangkok. ibuk: hmm, 800an. mahal ya? aku: yeah. kalo gitu kita ke bandung ajaa! dekat. murah. ibuk: gamau ah. macet. aku: aah, kalo gitu ke raja ampat aja!! ibuk: -_- aku: yaudah ke purwokerto aja -_- ibuk: lha ngapain ke purwokerto? aku: ga mahal, ga macet. hadoh, mahal gamau, macet gamau, maunya apasih? -_- ibuk: he he he

stars

i think i am more like a star person because i'd rather enjoy the stars than the moon. they're just beautiful. and i proudly declare that i've seen falling stars. twice :D after i believed that it was just bull shit on tv. and oh, watching the stars should be in peace. just so my mind can run here and there. but a little laugh will be fine.

disturbing picture's everywhere

yes, it's everywhere lately. di mana-mana ada foto anak kecil berdarah-darah yang menjadi korban perang di Gaza. and i don't mean to be insensitive, but it is extremely disturbing. to me. bukan berita baru apa-apa yang sedang terjadi di Gaza sekarang ini. dan kupikir menyebarkan berita tentang apa yang sedang terjadi di sana bukanlah hal yang salah. ini seperti pengingat bagi kita kalau tidak semua orang di dunia ini sedang merasa aman, dapat makan enak sesukanya, dapat tidur dengan nyenyak tanpa takut akan kejatuhan bom, dll. ini seperti pengingat bagi kita kalau dunia itu tidak melulu berkutat seputar Prabowo-Jokowi saja. it's a good thing spreading the news. tapi kupikir cara yang orang-orang lakukan sekarang ini, dengan sharing foto-foto mengerikan seputar yang terjadi di Gaza, juga bukan hal yang bijaksana. bahkan untuk orang seperti aku, yang notabene ke depannya harus berhadapan dengan banyak darah, foto-foto itu terasa sangat mengganggu lho. yang kadang aku pert

damn, you're right, man

Ceritanya bermula ketika saya dan fifi ikutan makan di angkringan bersama mas lutfi, mas wildan dkk, setelah mereka menjadi narasumber di acara kampus saya. Di sela-sela dongeng politik yang mereka ceritakan, tiba-tiba mas wildan unjuk kebolehan membaca karakter orang dari garis tangannya. Saya tau fifi adalah orang yang gampang tertarik dengan hal beginian. Di bacalah garis tangan fifi oleh mas wildan. Setelah dari tangan fifi, mas wildan beralih ke tangan teman-temannya yang lain. Entah hasil pembacaannya tepat atau tidak, ya. Hehehe. Setelah selesai dengan garis tangan, mas wildan beralih ke hal berikutnya, yaitu membaca karakter dengan kontur wajah. Yang ini hanya dijelaskan secara garis besar saja. Hingga pada akhirnya, ketika kami semu mau pulang, mas wildan bertanya "nah, sekarang lo mau nggak, fit, dibacagaris tangannya?". Yasudah, ditawari ini, langsung saja saya sodorkan tangan kiri saya. Dan kalimat pertama yang menjadi komentarnya setelah melihat garis tanga

9 juli 2014

di tanggal ini, kembali diadakan pemilu untuk memilih presiden Indonesia. harusnya saya bersemangat menyambutnya. karena dari duluuu banget, saya sudah bertanya-tanya kapan giliran saya masuk bilik pemilu, membuka lembar pemilu, lalu mencoblos presiden pilihan saya dengan senang hati. saya ingat ketika itu pemilu 1999, saya diajak menemani ibu ke TPS dekat rumah (ketika itu kami tinggal di Semarang). di sana saya diajak masuk ke bilik suara dan saya mengacaukan pilihan ibu saya dengan memaksa supaya ibu memilih moncong putih. yeah, maklum ya, dulu saya tergila-gila dengan slogan "coblos moncong putih". oh well, tapi itu dulu, ketika "semangat demokrasi" saya masih meluap-luap. jangan tanya sekarang. "semangat demokrasi" saya sudah layu bahkan sebelum sempat berkembang. haha, apa banget sih ya? tapi aku serius nih. gilirannya sudah dapat hak buat milih, saya malah ogah-ogahan. pemilihan umum yang lalu, milih caleg kalau ga salah, saya engga ikutan. pemi

selamat wisuda S.Ked, OSI/003/027/OSTEO

Gambar
ciye yang baru wisuda. selamat ya mas Khoirur Rijal A., S. Ked.  meski rada hectic juga di detik-detik mau yudisiumnya ya. hehe. haduuuh, aku udah ga bisa ngeledek lagi nih soal skripsi yang ga rampung-rampung :P hmm, anyway, akhirnya hari ini tiba ya? wisuda. trus nanti september mas ijal mulai koas. pasti nanti makin sibuk, nggak nganggur kayak sekarang ini. mungkin nanti jadi jarang dateng ke sekre.  ingat nggak, mas, kalo dulu kita berempat (aku, heidi, ayu, bili) pernah menangis ga karuan di suatu waktu sesudah rapat, mengkhawatirkan hal ini. kalau-kalau mas ijal koas, makin sibuk, trus nggak ada waktu buat ngedampingin kita. hal ini sering juga jadi pembicaraan kita berempat lho mas. dan tiap ngebayangin hal ini, kita langsung hopeless. hahaha. ingat juga nggak mas, waktu turun di merbabu, mas ijal sabarnya luar biasa nemenin aku jalan  eh, maksudku waktu kita sama-sama jadi tim sweeper, ding. nyahahaha. ditambah bumbu horor suara binatang. ditambah wak