Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

khatam

Aku: *lagi baca kitab metodologi penelitian karya Prof.S* Mas hakim: kamu ngapain fit? A: belajar. H: ngapain baca buku itu? A: kata dr. Yudhi, kalo mau lancar blok ini (MRP 1) kita kudu khatam buku ini setidaknya 2 kali mas. H: hah? Yang ada tuh ya, kalian mestinya khatam soal-soal 2 kali. Ga perlu baca buku ini, ga usah belajar. A: iih, mas hakim. Kan aku mau sekali-sekali belajar, mas. Lhaa dari blok kemarin-kemarin aku ga pernah belajar koh. H: wes to, percoyo aku. Khatamin soal-soal 2 kali fit. Hahahaha Berbekal percaya pada kata-kata mas hakim, akhirnya saya ga jadi baca kitab nya. Dan tadaaaaa.... alhamdulillah sapu bersih blok ini. Wakakakak

selalu ditelponin buat nanya ujian doang kan ya apa banget, ya? -_-

Sejujurnya aku benci ditelpon. Ditelpon itu tidak menyenangkan. Menelpon juga sama saja. Kadang suaranya kurang terdengar, jadi kamu harus menyingkir dulu dari sekelilingmu demi mendapatkan tempat yang lebih sunyi, dan tentu saja demi privasi. Kadang juga kamu jadi harus mengeraskan suaramu demi orang yang menelponmu dapat mendengar suaramu, yang, bisa jadi, malah mengganggu orang-orang yang saat itu sedang di sekitarmu. Ditelpon atau menelpon juga membuatku terlihat seperti orang aneh karena kebiasaan alam bawah sadar yang langsung menggerakkan kaki berjalan tanpa tujuan ketika mengangkat telpon. Yah, terlepas dari semua itu, barangkali cuma 1 orang yang konsisten meneleponku. Aku juga nggak punya kemampuan apa-apa sih buat menghentikannya. Yang menelpon ibukku sih. Haha. Memangnya aku bisa apa? Jadi, setiap menelepon, ibuk pasti akan memulai dengan Halo? lagi dimana? Kalau jawabanku "lagi di kampus" atau "lagi di sekre", pertanyaan lanjutannya adalah: n

and then again...

And then again, my mind's flying back to that night alongside the beach. No stars. And then again, my mind's flying back to that evening. I found you. Smiling at me.