Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

K U A T

Aku bertemu Mas Gima secara tidak sengaja di Stasiun Purwokerto, ketika hendak pulang ke rumah. Dia salah seorang seniorku di Osipital. Tak disangka-sangka, kami satu kereta, bahkan satu gerbong. Kursi kami hanya terpisah beberapa baris. Lalu dia menawarkan agar aku duduk bersamanya. Aku senang bertemu dengannya. Banyak yang kami obrolkan. Sebagian besar tentang pendidikan. Senang karena aku merasa mendapat pelajaran dari apa yang dia bicarakan. Tapi sekaligus juga sedih. Aku sedih karena yang aku tangkap tampaknya dia menganggap "perempuan sebaiknya mengambil pendidikan lanjutan ke bidang yang tidak terlalu menguras waktu, tenaga, dan pikiran". Bagusnya karena hal itu baginya untuk kepentingan keluarga. Tapi aku kenal perempuan-perempuan kuat yang punya cita-cita yang sama kuatnya dengan diri mereka. Dan aku mendukung cita-cita itu. Aku juga yakin perempuan-perempuan itu kelak akan mampu melakukan yang terbaik untuk keluarganya.  Punya cita-cita itu berat. Karena

m a l u

Gambar
kecewa itu.. ketika yang kita dapat tidak sesuai dengan yang kita impikan.. ketika yang kita rencanakan tidak sesuai dengan yang akhirnya terjadi.. ketika yang ibuk mau ga bisa aku penuhi.. tapi, kecewa itu untuk saat ini aja.. habis itu semangat lagi.. harus yakin semua ada hikmahnya.. woelah siiis... galau banget kayaknya 😹😹 iya. padahal cuma karena gini doang. cuma sebatas karena ujian stase jiwa yang tampaknya harus diundur lagi karena satu dan lain hal. belum mentok sih emang. masih ada tenggat  2 minggu lagi setelah lebaran. masih bisa diusahakan. harus berusaha lagi sampe bener-bener final.  sejak kapan kamu gampang nyerah? aku ga nyerah. belum. lebih tepatnya sedang stress. hehe. mungkin lebih karena ini sebenernya masalah yang ga terlalu urgent buat dipermasalahin, dipanjang-panjangin, sampe akhirnya mungkin bikin aku akan mundur ikut UKDI-nya. sebatas karena kami diharuskan ujian bersama-sama, ketika kami sudah terpencar-pencar untuk urusan ma

M I N D

Gambar
tulisan ini diilhami dari percakapan dengan seorang teman lama. ya intinya cuma mau sharing aja sih bagaimana aku menanggapi "hidupku" yang kini "penuh" dengan jalan-jalan. hahaha. kayak yang hedon gitu ya kesannya kalo pake kata "penuh", kayak yang jalan-jalan teruuuus gitu.. padahal sih enggak. hahahhaha.. ga segitunya. aku cuma membandingkan dengan yang dulu aja, yang kerjaannya di rumah melulu. sebelum kuliah, aku suka jalan, tapi ke mall, atau tempat-tempat belanja gitu deh. wkwk. sempet ngerasa sedih juga bahkan waktu awal-awal pindah ke Purwokerto, ke kota yang gaada mall nya (tapi sekarang udah ada yaa..), sepi, gaada apa-apanya. bahkan sempat terpikir juga olehku untuk "hidup" hanya di kampus dan kosan. HAHAHAHAH. u know, w anaknya ga gaul banget emang, pasti udah ga kaget deh.. sebagian juga mungkin karena anaknya agak antisosial ya. ha ha 😅😅. dan sebagian lagi karena aku merasa ga mampu menghadapi orang lain. wait.. ga mampu meng