gejolak (tak terlihat)
baru 2 minggu lalu hal itu terjadi.. meja di sudut kafe di kota kecil kami menjadi saksi pernyataan mengejutkannya.. suasana yang semula gila, mendadak berubah tidak mengenakkan. iya, baru 2 minggu lalu. lalu semalam, kembali kami berlima berkumpul di kafe yang sama. tidak, tidak, tidak ada suasana gila yang berubah menjadi tidak mengenakkan seperti waktu itu. juga tidak ada air mata yang tumpah. kami mengingat masa lalu bersama-sama, lalu mentertawakannya. sebagian dari diriku ingin berteriak, "kau ingat semuanya, kan? semua hal-hal konyol yang terjadi, apakah itu semua terlalu buruk hingga tak mampu membayar harga yang diperlukan agar kau tetap bersama kami?" tapi lalu aku teringat kata-katanya padaku, "siapa kamu?" dirinya benar. siapa aku sampai berhak berteriak begitu padanya. lalu sebagian diriku yang lain, tampaknya lebih berusaha menerima kenyataan yang sebentar lagi akan datang. sebagian diriku yang ini berusaha berkata dengan riang, ...