I Remember . . .


  1. waktu masih di semarang, malam2, aku dan ibuk sering mengerjakan buku menempel, you know, yang kita gunting pola2 acak, trus kita susun dan tempel pola2 yang sesuai di halaman selanjutnya, trus setelahnya kita dapatkan gambar yang benar. menyenangkan, tapi kadang bisa bikin frustasi juga. trus ibuk nyemangatin aku dengan bilang "jangan gampang putus asa doong . . ."
  2. di hari minggu, setelah kita berbelanja kebutuhan rumah tangga di sebuah supermarket di Semarang, ibuk sering menyetir motor melewati jalanan di samping sungai sehingga aku bisa melihat aliran air sungai itu, yang menurutku bagus.
  3. waktu masih di semarang, waktu pindah kontrakan dari daerah kintelan ke mugas barat nomor 40 (oh, you won't know it where) ibuk mengurus segalanya sampai menyetir mobil pick-up yang berisi barang2 kita SENDIRI dengan aku duduk di sampingnya. WOW!! cool isn't it?! but where is he??
  4. waktu masih di semarang, ibuk untuk pertama kalinya bikin kue. yang ini semacam biskuit gitu, dicetak dengan berbagai macam bentuk. lucu. cuma sayang, agak gosong. hehehe.
  5. waktu itu kayaknya aku dan ayah mau ke krian dari semarang. waktu itu kita mau naik kereta dan sistem pesan tiket keretanya jauh berbeda dari yang sekarang. harus pesan tiket, trus waktu mau berangkat di hari H kita mesti semacam konfirmasi gitu ke stasiunnya. tapi entah apa yang ayah lewatkan, pokoknya kita langsung duduk aja di kursi kosong yang ada. dan di tengah perjalanan, the real owner of the seat came. and i got to move my butt and put it on the floor. and sat beetween 2 backs of the seats. mungkin agak susah dibayangkan yah.tapi yaaah begitu deh pokoknya.
  6. siang itu aku di McD bertiga dengan ibuk dan seorang teman ibuku. i was having a lunch. yang aku ingat di meja itu ada satu karton kentang goreng McD yang aku nggak mampu habiskan (percaya deh, masa2 itu aku tampaknya nggak mampu menghabiskan makanan apapun, selalu merasa kenyang sebelum makanan2 itu habis.). trus teman ibuku menjalankan metode yang bikin aku bisa menghabiskan semua kentang goreng itu. amazing, I must admit.
  7. waktu itu kita masih di semarang, malam2 di kamar, ibuk bilang ke aku "kamu nggak jadi pindah ke surabaya aja, ya?", aku "lhoo kenapa??", ibuk " *sensored* ". but finally, I moved. thank god. but she stayed for awhile to finish her study.
  8. teman ibuku yang sama mengirimiku hadiah ulang tahun (lupa yang ke berapa) sekotak pensil warna Faber-Castell isi 48. I love it!!
  9. teman ibuku yang sama mengajakku ke gramedia Surabaya (lama sebelum berubah menjadi Gramex) untuk menyuruhku memilih kotak pensil yang aku inginkan sebagai hadiah ulang tahun (lupa juga yang ke berapa). pilihanku jatuh pada sebuah kotak pensil berwarna pink yang punya tombol2 yang bila ditekan akan mengeluarkan semua keajaibannya, seperti rautan pensil, tempat penghapus, termometer (bayangkan!!!!) etc, etc. tapi waktu aku lihat label harganya yang bertuliskan Rp 99000,00 (bukan nilai yang kecil mengingat waktu terjadinya hal ini yang sudah cukup lama), aku merasa harus menggugurkan pilihanku. bagaimanapun, aku kan tahu diri. tapi dia memaksaku untuk memilih yang itu saja kalau aku memang menyukainya. KEREEEN!!!!!
  10. sejak tinggal di Surabaya lagi, tiap tahun my lovely grandma nyiapin perayaan kecil2an ulang tahunku dari awal sampai akhir. dibantu oleh Om-ku, yang juga bertugas sebagai fotografer. hahaha. every single year. tidak ibuku, karena ibuk masih sekolah di semarang, atau praktik di Banjarmasin.
  11. beberapa hari sebelum ulang tahunku, aku dan niang biasanya pergi ke Palapa (in front of SUTOS, yeah) untuk beli snack2 untuk keperluan ulang tahunku dan setelahnya kita pergi ke lantai atas untuk membeli jepit2 atau boneka. di rumah aku dan niang membungkus jepit2 dan boneka itu. ya, itu kado ulang tahunku. aku yang pilih, aku yang bungkus, aku yang membukanya di hari ulang tahunku, ooo yeah. favoritku? boneka kucing cokelat yang memegang ikan yang bisa bunyi miau miau miau kalau dipencet perutnya (well, perut kucingnya, bukan perut ikannya).
  12. sejak kecil aku harus selalu punya sesuatu untuk dipegang atau dielus. jangan salah sangka dulu, oke. sesuatu ini adalah ujung sarung bantal bekasku dan kain bekas. aku membawa2 benda ini kemana2. aku (bahkan) menamainya dengan Mei (I don't have any idea where it came), orang2 disekitarku memanggil benda itu "gombal". niang membuatku berpisah dengan benda kesayanganku itu dengan menyembunyikannya dengan sukses. huh, waktu ditanya saja bilangnya tidak tahu di mana. sasaranku selanjutnya, boneka kucing yang bisa bunyi itu. aku menamainya Shypuss Mochi. sekarang sudah hilang, tapi aku punya gantinya. sama boneka kucingnya, tapi tidak lebih lucu. tapi aku sayang banget. namanya tetap Shypuss Mochi.
  13. Shypuss Mochi. well cukup dipanggil Sipus saja sih. Shypuss karena aku bosan dengan nama Pussy. Mochi diambil dari nama kucing keluargaku. aku belum pernah bertemu dengannya sih. ini terjadi di masa sebeklum aku lahir.tapi tanteku bilang kucing ini sudah pernah dicoba ditinggal di rumah sakit tempat kakekku, karena saking banyaknya kucing yang kami punyai saat itu. tapi rupanya Mochi mengikuti mobil kakekku pulang ke rumah. HEBAAAT!!!!!

Komentar