Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

khatam

Aku: *lagi baca kitab metodologi penelitian karya Prof.S* Mas hakim: kamu ngapain fit? A: belajar. H: ngapain baca buku itu? A: kata dr. Yudhi, kalo mau lancar blok ini (MRP 1) kita kudu khatam buku ini setidaknya 2 kali mas. H: hah? Yang ada tuh ya, kalian mestinya khatam soal-soal 2 kali. Ga perlu baca buku ini, ga usah belajar. A: iih, mas hakim. Kan aku mau sekali-sekali belajar, mas. Lhaa dari blok kemarin-kemarin aku ga pernah belajar koh. H: wes to, percoyo aku. Khatamin soal-soal 2 kali fit. Hahahaha Berbekal percaya pada kata-kata mas hakim, akhirnya saya ga jadi baca kitab nya. Dan tadaaaaa.... alhamdulillah sapu bersih blok ini. Wakakakak

selalu ditelponin buat nanya ujian doang kan ya apa banget, ya? -_-

Sejujurnya aku benci ditelpon. Ditelpon itu tidak menyenangkan. Menelpon juga sama saja. Kadang suaranya kurang terdengar, jadi kamu harus menyingkir dulu dari sekelilingmu demi mendapatkan tempat yang lebih sunyi, dan tentu saja demi privasi. Kadang juga kamu jadi harus mengeraskan suaramu demi orang yang menelponmu dapat mendengar suaramu, yang, bisa jadi, malah mengganggu orang-orang yang saat itu sedang di sekitarmu. Ditelpon atau menelpon juga membuatku terlihat seperti orang aneh karena kebiasaan alam bawah sadar yang langsung menggerakkan kaki berjalan tanpa tujuan ketika mengangkat telpon. Yah, terlepas dari semua itu, barangkali cuma 1 orang yang konsisten meneleponku. Aku juga nggak punya kemampuan apa-apa sih buat menghentikannya. Yang menelpon ibukku sih. Haha. Memangnya aku bisa apa? Jadi, setiap menelepon, ibuk pasti akan memulai dengan Halo? lagi dimana? Kalau jawabanku "lagi di kampus" atau "lagi di sekre", pertanyaan lanjutannya adalah: n

and then again...

And then again, my mind's flying back to that night alongside the beach. No stars. And then again, my mind's flying back to that evening. I found you. Smiling at me.

via telpon

Aku: besok aku pulang, ya. biyung: lho, ngapain pulang? aku: lah? biyung: hmm, eiger di sini lagi diskon... aku: trus kenapa kalo lagi diskon? biyung: hmm, kirain kamu mau pulang karena mau nyari sesuatu di eiger. aku: -_-

osce blok nu

Ujian osce kali ini rasa-rasanya adalah ujian osce paling ngeblank yang pernah aku lalui. 3 stase: anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemasangan kateter, dan sirkumsisi. Aku sudah berlatih kok, sungguh. Sudah menghafal borang juga. Tapi entahlah. Bahkan sejak di stase anamnesis dan pemeriksaan fisik pun pikiranku sudah agak mengawang. Lupa pertanyaan yang harus dijawab dan pertanyaan anamnesis yang kulontarkan juga agak amburadul. Untung aku masih sanggup mendiagnosis. Haha. Pindah ke stase kateter, kupikir semuanya bakal menjadi lebih mudah. Eh, ternyata engga. Coba tebak karena apa. Karena dosen pengujiku memberikan distraksi yang luar biasa besar, men. Hahhahaha. Haduuh, alasannya sampah banget ya? Barangkali kalau di ruangan osce 8 ini aku hanya harus memasang kateter, tidak akan begini jadinya. Yang jadi masalah adalah di ruangan osce 8 kami diharuskan untuk menganamnesis dan melakukan pemeriksaan fisik sebelum memasang kateter urin. Yang jadi masalah lagi adalah aku harus men

Mt. Prau 2565 mdpl

Gambar
awalnya weekend kali ini mau kuhabiskan dengan rencana tubingan yang diajak oleh mas doyok dan heidi. tapi berhubung heidi batal, akhirnya kuputuskan untuk pulang ke rumah. tapi belum sampai 1 jam setelah rencana pulang itu kulontarkan, bili malah ngajak jalan-jalan ke gunung prau. yasudah, dengan pertimbangan weekend ketiga bulan oktober ini ibuk bakal main ke purwokerto, kuputuskan untuk tidak jadi pulang. hehehe. awalnya yang ikut pergi ke prau cuma bili, aku, heidi, indi, ifan, mas angga. aku, yang, kurang lebih, diajak paling terakhir, mengira masalah arah dan semacamnya sudah beres. kupikir mungkin mas angga sudah tau jalan menuju prau. tapi ternyata, baru beberapa saat sebelum berangkat, aku tau kalau ternyata di antara kita, nggak ada yang tau jalan ke prau. hadeeh -_- alhamdulillah mamad mau aku ajak ke prau. hahahah. meski ngajaknya juga mendadak bingits. jadi agak-agak ngerasa bersalah juga udah mengacaukan rencana malam sabtunya mamad. tapi akhirnya kita jadi punya

20 fakta

kontradiksi. aku jahat, tapi juga baik. aku pendiam, tapi juga berisik. aku pemalu, tapi juga malu-maluin. ah, semacam itu lah pokoknya. sedang menjalin hubungan dengan sepeda pak anwar. tapi semoga bisa segera mendapat pengganti. amin. yang semangat nabungnya, fit!!! OSI/005/045/REPRO.  suka kucing. sedang menggemari Scottish Fold. kupingnya itu lhooo. tau jenis kucing ini dari instagram berkat @macchacat. tidak suka durian, melon, garbis, dan sebagainya. alergi udang dan mungkin seafood lainnya. lumayan, itung-itung ngirit. seafood mahal, mbok? tidak berani menonton Hachiko dan If Only atau film-film mengharukan lainnya. aku mudah menangis kalo ada scene mengharukan, men. sudah lelah dengan konspirasi. iya, aku tau kalo ini seru, tapi konspirasi itu nggak pernah ada ujungnya, men. selalu ada pertanyaan tak terjawab. kamu nggak capek apa ngurusin sesuatu yang nggak pernah ada jawabannya? aku aja capek nungguin kamu yang nggak ada jawaban melulu. bukan aktivis kampus. definit

telepon

Alkisah setelah sekian lama ibuk engga telepon, akhirnya beliau "inget" lagi buat nelpon aku. Cuman kali ini, yang beliau omongin, well, agak lain dari biasanya. A: (angkat telpon) I: halo A: halo I: lagi dimana? (Pertanyaan wajib setelah mengucap halo) A: di kos. I: oh, tumben. A: halah -_- I: he he. Eh, tadi ada pasiennya ibuk dateng. A: ... I: Sebenernya dia udah beberapa kali sih dateng ke ibuk. Periksa kacamata. A: hmm I: tapi ibuknya sih yang sebenernya sering berobat ke ibuk. Trus tadi anaknya ikut. A: ... I: anaknya sopan bangeet, santun lah. putih, tinggi, 180 senti. A: hmm I: anaknya ini mau s3. Sekolah di prancis. Teknik sih. ITS mungkin. 25 tahun. Lakik. Kemarin sudah s2, trus sekarang mau lanjut s3. Bulan depan berangkat. A: hmm I: yah, tadinya ibuk pikir kayaknya bagus juga kalo sama kamu. A: heh? (???) I: he he. Haduuh, pokoknya anaknya ini baik lah. Ga ngerepotin orang tua. Lahir prematur, anteng, kalo ditinggal kerja ibuknya pas kecil ga

Dijual: Backpack Deuter Futura 50L dan raincover-Deuter-asli-belum-pernah dipake-masih-mulus. Minat? PM

Hmm ini bukannya saya mau jualan sih. Tapi kalimat judul postingan ini pernah jadi status BBM saya beberapa hari lalu. Bukan carrier saya juga yang dijual. Saya cuma membantu Mas Anwar nawarin carriernya ke temen-temen. Mulanya Mas Anwar menulis di status BBM nya kira-kira begini, "dijual backpack deuter 50L buat bayar UKDI yang makin edan. Serius. Minat PM". Saya yang lagi nyari carrier, langsung kalap, PM Mas Anwar buat nanya harga. Cuman waktu itu saya ga baca ukurannya -_- Mas Anwar pun cuma bilang "yakin fit? Ga kegedean? Buat cewek mah beli maks yang 40L aja". Ya bener juga kata Mas Anwar -_- saya tulis sedikit kira-kira percakapan kami aja lah ya. Aku: ini seriusan mas dijual? Mas Anwar: iyaa, mau gimana lagi. Sebenernya ini carrier kesayangan, makenya juga di awet-awet banget. Tapi ya gimana. Gapapa deh gear sementara pada ilang, nanti kalo ada rejeki, beli lagi. Aku: emang UKDI jadi berapa skg mas? Mas Anwar: dari 600 jadi 3250 fit T_T Aku: buset.

track record selama kuliah #semester4

Gambar
blok: Respiration System sks: 5 kegiatan selama kuliah: praktik lapangan di blok ini mengharuskan kita buat mendatangi salah satu pasien TBC yang ditunjuk oleh puskesmas (kebetulan kelompok saya mendapat jatah di puskesmas sokaraja 1), lalu memeriksa ulang sputum alias dahaknya, dan well, ini nggak semudah yang kita kira. pasien yang sudah mendapat pengobatan lebih dari 2 bulan (atau 1 bulan), ternyata sudah engga batuk-batuk seperti ketika belum diobati. dan pasien yang kami dapat, sudah mendapat pengobatan selama 2 bulan, kalau tidak salah. this is good, actually, cause this means the medicine really works (seperti kata dosenku, " TB itu penyakit yang mudah sekali menular, tapi mudah sekali disembuhkan "). tapi di sisi lain, kita juga jadi kesulitan di praktik lapangan kali ini. hahahah. di puskesmas itu ga ada pasien TB lainnya yang lebih baru. jadi, kita tidak punya pilihan lain. dahak yang pasien kita hasilkan jadi sedikiiiit banget. padahal yang harus kita periksa a

What's Your Number?

Sudah lumayan lama ngga nulis tentang film. Sebagian karena ngga ada waktu buat nulis, dan sebagian lagi karena aku nggak nonton film sih. Entah sudah berapa film yang aku lewatkan selama aku kuliah. Hahahah. *kaya yang sibuk amat ya kuliahnya?* Nggak kok, cuma waktuku lebih diprioritaskan buat yang lain aja, tidur misalnya. Jadi, belakangan selama aku di rumah, mumpung sedang bebas tugas dari kuliah dan Osipital (mau nggak mau, harus kubilang kalau ini cukup melegakan), aku menghabiskan waktu dengan nonton film. Awalnya sih mau menghabiskan sisa Grey's Anatomy yang belum kutonton, tapi trus lama-lama bosen juga, trus aku beralih ke film-film drama-komedi-romantis tahun 2000-an. Ada 13 Going on 30, Princess Diaries 1 dan 2, dan yang barusan kutonton ada What's Your Number. Mari membahas sedikit tentang What's Your Number. Tidak ada alasan khusus ketika aku mau menonton ini. Sebelumnya aku gatau film ini, gatau siapa pemainnya, gatau ceritanya, pokoknya belum pernah de

The Duet: 6-10 Agustus 2014 (last day)

Gambar
setelah sarapan di hotel, kita check out. trus, langsung menuju singapur. di singapur, kita mampir dulu ke Bugis Street. di sana banyak dijual barang-barang dengan harga miring. lumayan lah ya. trus untuk menebus kegagalan kita kemarin dalam mengunjungi kuil, ibuk berinisiatif untuk mengajakku ke kuil di sekitar Bugis Street. ada 3 kuil. kuil pertama sedang ada acara, sedang ada penampilan kesenian tari gitu. kuil kedua sedang ramai oleh orang-orang yang berdoa. kuil ketiga ini yang agak sepi dan cantik. hehe. cuman aku ga berani masuk, entah boleh masuk atau engga juga sih. haha. yasudah, kita berfoto saja di depan kuil. berkat foto ini, semua mengira kalau aku berlibur ke Thailand suasana di depan kuil aku putih setelah dari Bugis Street, dan jalan-jalan sebentar di Bugis Junction, jam setengah 3 kita langsung meluncur menuju Changi Airport dengan MRT. makan waktu sekitar 45 menit. setelah check in, kita cari makan siang dulu di KFC bandara.  ibu

The Duet: 6-10 Agustus 2014 (day 4)

Gambar
lagi-lagi, hari keempat kami habiskan untuk berkeliling di johor bahru. kali ini kita beneran keliling kota aja nih. engga pake melipir ke singapur kayak kemarin. destinasi kita kali ini adalah Kuil Kaca Arulmigu Sri Rajakaliamman (yeah, namanya memang susah. aku tau -_-). baru baca dari internet semalam sebelumnya. dan kupikir ini sepertinya tempat yang menarik. memang di review juga katanya kuil kurang populer, bahkan untuk penduduk setempat.  setelah kami tanya ke resepsionis hotel tentang transport menuju ke sana, dia bilang hanya bisa naik taksi dari hotel, meski letaknya ga jauh-jauh amat. okay. waktu aku lihat di peta, letak kuil ini tidak jauh dari Danga City Mall. kami pikir, mungkin akan lebih menghemat biaya kalau kami naik bus dari JB sentral ke Danga City Mall, lalu dari sana naik taksi menuju kuil. langsung saja kami lancarkan rencana ini. sampai di Danga City Mall, kita kaget. apalagi kalau bukan karena sepi? -_- well, harusnya udah ga kaget lagi sih. udah berka

The Duet: 6-10 Agustus 2014 (day 3)

Gambar
di hari ketiga ini sebenernya kami berencana jalan-jalan ke Melaka, cuman berhubung jaraknya 3 jam dari Johor, kami jadi urung. bosen aja gitu bayanginnya duduk selama itu di bus. 11/12 kayak kemarin. jadi yasudah, kita coba muter-muter di Johor Bahru aja. "jangan cepet-cepet dong mas, jalannya. kakiku kan ga sepanjang kamu -_-" ng, nggak. kita nggak ke Legoland. nggak masuk. kita cuman mampir aja, trus foto-foto di luarnya. hahahah. somehow, aku nggak minat-minat amat untuk masuk ke Legoland. tapi lain halnya kalo ditawarin masuk ke Universal Studio, itu aku ga bakal nolak. nyahaha. dan ternyata ya, bro, dari JB sentral (tempat kita naik bus menuju Legoland) sampai ke Legoland, itu jauh -_- sekitar 1 jam. daaaan, lagi-lagi daerahnya sepi bingits. yah daerah-daerah yang emang masih dalam tahap pembangunan gitu kayanya. haduh, bagaimana ini? kenapa ke mana-mana harus jauh dan sepi? dan transportnya agak sulit juga. sumpeh ye, dari kemarin di terminal B

The Duet: 6-10 Agustus 2014 (day 1-2)

Gambar
okay, setelah beberapa minggu pusing mikirin kemana kita akan pergi, naik apa kita akan pergi, akan menginap di mana kita, akhirnya kita, The Duet (sama kaya judul albumnya om Kenny G), pergi juga. ke mana kah kita kali ini? bukan bangkok, bukan bandung, bukan raja ampat, apalagi purwokerto, tapi kita ke Singapore dan Johor Bahru. yeay! kenapa "The Duet"? karena di liburan kali ini cuma ada aku dan ibuk. febi engga ikutan. anyway, setelah agak hectic waktu kita berangkat, pesawat yang kita naiki lepas landas dengan lancar sekitar jam 1 siang. dan aku benci naik pesawat. karena aku selalu mual ketika akan naik pesawat. haduh, norak, yes? untunglah penerbangan selama 2 jam ga perlu aku habiskan dengan mual-mual melulu -_-  setelah mendarat di Changi Airport, kali ini kami tidak terlalu bersusah-susah untuk keluar dari airport (untuk keluar dari airport-nya aja, kalo baru pertama kali datang ke sini, dengan riset minim pula, bakal menjadi hal yang lumayan merepotka