Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

mahasiswa adalah makhluk vulnerable. dan salah satu yang membedakan di antara para orang tua adalah kebijaksanaannya.

seketika jadi teringat salah satu kuliah yang pernah saya ikuti, yang bertema tentang etika penelitian. di salah satu slidenya dibahas tentang kelompok-kelompok yang bersifat vulnerable, alias rentan. dan status saya yang masih mahasiswa ini rupanya masuk ke dalam kelompok tersebut. pada waktu itu, mendengar penjelasan dari bu dosen, saya dan kawan-kawan hanya tertawa karena bu dosen menjelaskannya dengan cara yang menarik. tapi kalo mengingat kejadian yang baru saya alami, yaaa gemas juga. jadi ga pengen tertawa. ha ha *ketawa garing* alkisah, di sebuah gerbong kereta nomor 7 di sekitar lokasi tempat duduk saya di kursi nomor 2A, yang sedang transit di sebuah kota di jawa tengah. naiklah orang-orang yang memang akan melakukan perjalanan dengan kereta tersebut. waktu itu, kursi sebelah saya sedang kosong baru ditinggal turun penumpang sebelumnya. "yes, bisa selonjoran!", batin saya. baru menikmati selonjoran yang tidak kekal itu, tiba-tiba terdengar seorang bapak baru dat

jalan-jalan nanggung; bali, 5-7 mei 2016

Gambar
setelah diciduk di kamar kosan sendiri, akhirnya saya menyusul ibuk pulang ke rumah. mumpung long weekend, dan sudah jelas kampus libur, sudah jelas pula tidak ada yang bisa dilakukan yang berhubungan dengan kampus, yaa maksudnya kerjaan yang bangsanya minta minta tanda tangan gitu lah. setelah istirahat semalam, besoknya capcus jadi sopir tembak menuju bali. sebenernya ga jelas juga sih tujuan kita kemana. berhubung long weekend, pasti jalanan ramai. jadi ibuk ga yakin juga kita bisa sampai bali sebelum mati kebosanan garagagra macet di jalan. tapi ternyata ngga seramai yang kita takutkan kok. tapi lain lagi di pelabuhan. di sini beneran belajar jadi sopir angkot. harus bisa ndusel  di antara kendaraan-kendaraan lain yang saling berebut masuk ke pelabuhan LCM. iyaa, kendaraan kita dialihkan ke pelabuhan LCM setelah 3 jam mengantri di jalan raya menuju pelabuhan ketapang. tapi di pelabuhan LCM juga kendaraan kita tidak lantas lancar jaya naik ke kapal. mesti antri lagi 3 jam an. huh

ayam

di suatu siang yang mendung, aku dan heidi pada akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana pergi ke kondangan. kami sudah dalam perjalanan, tapi melihat cuaca yang tampaknya semakin memburuk, akhirnya kami sudahi saja perjalanan itu bahkan sebelum sampai di tujuan. sebelum kembali ke kos masing-masing, heidi mengajak makan siang. heidi: fit, laper ga? aku: kenapa? mau makan? ayo heidi: dimana ya yang deket-deket sini? aku: mmmm deket deket sini mah palingan rumah makan A (nama disamarkan). atau mau ke rumah makan B? tapi rada mahalan kalo disitu. heidi: eman ya kalo mahalan? yaudahlah A aja. aku: oke. tidak lama, belum sampai kita di rumah makan A, hujan pun turun. gerimis deres sih. monggo dideskripsikan sendiri gerimis deras itu seperti apa. hahahaha. sesampainya di rumah makan A, kita pun pesen makanan. aku: mas pesen menu paketnya ada? mas waiter: oh udah ngga ada mbak. kalo menu paket paling paket bebek mbak. harganya 16ribu. aku: yah kok ngga ada.. heidi: mas p