Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Dijual: Backpack Deuter Futura 50L dan raincover-Deuter-asli-belum-pernah dipake-masih-mulus. Minat? PM

Hmm ini bukannya saya mau jualan sih. Tapi kalimat judul postingan ini pernah jadi status BBM saya beberapa hari lalu. Bukan carrier saya juga yang dijual. Saya cuma membantu Mas Anwar nawarin carriernya ke temen-temen. Mulanya Mas Anwar menulis di status BBM nya kira-kira begini, "dijual backpack deuter 50L buat bayar UKDI yang makin edan. Serius. Minat PM". Saya yang lagi nyari carrier, langsung kalap, PM Mas Anwar buat nanya harga. Cuman waktu itu saya ga baca ukurannya -_- Mas Anwar pun cuma bilang "yakin fit? Ga kegedean? Buat cewek mah beli maks yang 40L aja". Ya bener juga kata Mas Anwar -_- saya tulis sedikit kira-kira percakapan kami aja lah ya. Aku: ini seriusan mas dijual? Mas Anwar: iyaa, mau gimana lagi. Sebenernya ini carrier kesayangan, makenya juga di awet-awet banget. Tapi ya gimana. Gapapa deh gear sementara pada ilang, nanti kalo ada rejeki, beli lagi. Aku: emang UKDI jadi berapa skg mas? Mas Anwar: dari 600 jadi 3250 fit T_T Aku: buset.

track record selama kuliah #semester4

Gambar
blok: Respiration System sks: 5 kegiatan selama kuliah: praktik lapangan di blok ini mengharuskan kita buat mendatangi salah satu pasien TBC yang ditunjuk oleh puskesmas (kebetulan kelompok saya mendapat jatah di puskesmas sokaraja 1), lalu memeriksa ulang sputum alias dahaknya, dan well, ini nggak semudah yang kita kira. pasien yang sudah mendapat pengobatan lebih dari 2 bulan (atau 1 bulan), ternyata sudah engga batuk-batuk seperti ketika belum diobati. dan pasien yang kami dapat, sudah mendapat pengobatan selama 2 bulan, kalau tidak salah. this is good, actually, cause this means the medicine really works (seperti kata dosenku, " TB itu penyakit yang mudah sekali menular, tapi mudah sekali disembuhkan "). tapi di sisi lain, kita juga jadi kesulitan di praktik lapangan kali ini. hahahah. di puskesmas itu ga ada pasien TB lainnya yang lebih baru. jadi, kita tidak punya pilihan lain. dahak yang pasien kita hasilkan jadi sedikiiiit banget. padahal yang harus kita periksa a

What's Your Number?

Sudah lumayan lama ngga nulis tentang film. Sebagian karena ngga ada waktu buat nulis, dan sebagian lagi karena aku nggak nonton film sih. Entah sudah berapa film yang aku lewatkan selama aku kuliah. Hahahah. *kaya yang sibuk amat ya kuliahnya?* Nggak kok, cuma waktuku lebih diprioritaskan buat yang lain aja, tidur misalnya. Jadi, belakangan selama aku di rumah, mumpung sedang bebas tugas dari kuliah dan Osipital (mau nggak mau, harus kubilang kalau ini cukup melegakan), aku menghabiskan waktu dengan nonton film. Awalnya sih mau menghabiskan sisa Grey's Anatomy yang belum kutonton, tapi trus lama-lama bosen juga, trus aku beralih ke film-film drama-komedi-romantis tahun 2000-an. Ada 13 Going on 30, Princess Diaries 1 dan 2, dan yang barusan kutonton ada What's Your Number. Mari membahas sedikit tentang What's Your Number. Tidak ada alasan khusus ketika aku mau menonton ini. Sebelumnya aku gatau film ini, gatau siapa pemainnya, gatau ceritanya, pokoknya belum pernah de

The Duet: 6-10 Agustus 2014 (last day)

Gambar
setelah sarapan di hotel, kita check out. trus, langsung menuju singapur. di singapur, kita mampir dulu ke Bugis Street. di sana banyak dijual barang-barang dengan harga miring. lumayan lah ya. trus untuk menebus kegagalan kita kemarin dalam mengunjungi kuil, ibuk berinisiatif untuk mengajakku ke kuil di sekitar Bugis Street. ada 3 kuil. kuil pertama sedang ada acara, sedang ada penampilan kesenian tari gitu. kuil kedua sedang ramai oleh orang-orang yang berdoa. kuil ketiga ini yang agak sepi dan cantik. hehe. cuman aku ga berani masuk, entah boleh masuk atau engga juga sih. haha. yasudah, kita berfoto saja di depan kuil. berkat foto ini, semua mengira kalau aku berlibur ke Thailand suasana di depan kuil aku putih setelah dari Bugis Street, dan jalan-jalan sebentar di Bugis Junction, jam setengah 3 kita langsung meluncur menuju Changi Airport dengan MRT. makan waktu sekitar 45 menit. setelah check in, kita cari makan siang dulu di KFC bandara.  ibu

The Duet: 6-10 Agustus 2014 (day 4)

Gambar
lagi-lagi, hari keempat kami habiskan untuk berkeliling di johor bahru. kali ini kita beneran keliling kota aja nih. engga pake melipir ke singapur kayak kemarin. destinasi kita kali ini adalah Kuil Kaca Arulmigu Sri Rajakaliamman (yeah, namanya memang susah. aku tau -_-). baru baca dari internet semalam sebelumnya. dan kupikir ini sepertinya tempat yang menarik. memang di review juga katanya kuil kurang populer, bahkan untuk penduduk setempat.  setelah kami tanya ke resepsionis hotel tentang transport menuju ke sana, dia bilang hanya bisa naik taksi dari hotel, meski letaknya ga jauh-jauh amat. okay. waktu aku lihat di peta, letak kuil ini tidak jauh dari Danga City Mall. kami pikir, mungkin akan lebih menghemat biaya kalau kami naik bus dari JB sentral ke Danga City Mall, lalu dari sana naik taksi menuju kuil. langsung saja kami lancarkan rencana ini. sampai di Danga City Mall, kita kaget. apalagi kalau bukan karena sepi? -_- well, harusnya udah ga kaget lagi sih. udah berka

The Duet: 6-10 Agustus 2014 (day 3)

Gambar
di hari ketiga ini sebenernya kami berencana jalan-jalan ke Melaka, cuman berhubung jaraknya 3 jam dari Johor, kami jadi urung. bosen aja gitu bayanginnya duduk selama itu di bus. 11/12 kayak kemarin. jadi yasudah, kita coba muter-muter di Johor Bahru aja. "jangan cepet-cepet dong mas, jalannya. kakiku kan ga sepanjang kamu -_-" ng, nggak. kita nggak ke Legoland. nggak masuk. kita cuman mampir aja, trus foto-foto di luarnya. hahahah. somehow, aku nggak minat-minat amat untuk masuk ke Legoland. tapi lain halnya kalo ditawarin masuk ke Universal Studio, itu aku ga bakal nolak. nyahaha. dan ternyata ya, bro, dari JB sentral (tempat kita naik bus menuju Legoland) sampai ke Legoland, itu jauh -_- sekitar 1 jam. daaaan, lagi-lagi daerahnya sepi bingits. yah daerah-daerah yang emang masih dalam tahap pembangunan gitu kayanya. haduh, bagaimana ini? kenapa ke mana-mana harus jauh dan sepi? dan transportnya agak sulit juga. sumpeh ye, dari kemarin di terminal B

The Duet: 6-10 Agustus 2014 (day 1-2)

Gambar
okay, setelah beberapa minggu pusing mikirin kemana kita akan pergi, naik apa kita akan pergi, akan menginap di mana kita, akhirnya kita, The Duet (sama kaya judul albumnya om Kenny G), pergi juga. ke mana kah kita kali ini? bukan bangkok, bukan bandung, bukan raja ampat, apalagi purwokerto, tapi kita ke Singapore dan Johor Bahru. yeay! kenapa "The Duet"? karena di liburan kali ini cuma ada aku dan ibuk. febi engga ikutan. anyway, setelah agak hectic waktu kita berangkat, pesawat yang kita naiki lepas landas dengan lancar sekitar jam 1 siang. dan aku benci naik pesawat. karena aku selalu mual ketika akan naik pesawat. haduh, norak, yes? untunglah penerbangan selama 2 jam ga perlu aku habiskan dengan mual-mual melulu -_-  setelah mendarat di Changi Airport, kali ini kami tidak terlalu bersusah-susah untuk keluar dari airport (untuk keluar dari airport-nya aja, kalo baru pertama kali datang ke sini, dengan riset minim pula, bakal menjadi hal yang lumayan merepotka

liking someone

"liking someone is not a mistake." and i've said this to few people. this makes me feel like i'm a kind of a pro in love or stuff. nyahaha. i said that to people who questioned whether it's right or wrong to be liking someone. i said that to people who felt guilty of liking someone. i believe everyone has the right of liking someone. so, liking someone can never be wrong. i like someone too, just like everyone else. i even like a non available person. which is a bit hurt when i realize it. but, no, of course i'm not going to take him from her. though mas hakim said, " kalo aku jadi kamu, sih, aku tabrak  aja ", no, i won't. that's not me. i'm not gonna hurt her. nyahahah. so, does this mean that i'm wrong for liking this non available person? i don't know your opinion, but i never thought that i'm wrong. not even in a second. this is my right to be liking everyone i want (or don't want). though it hurts a

belajar

belajar itu paling baik kalo dengan niat dari diri kita sendiri. belajar itu ga akan efektif kalo cuma sekadar karena paksaan dari luar. dan itu bener banget. contohnya, dulu aku paling malas kalo disuruh ibuk buat bantu-bantu di dapur. bahkan cuma untuk sekadar memotong-motong pun aku males banget. wah, muka bisa jadi kusut banget deh tiap kali disuruh bersentuhan dengan talenan, pisau, bawang, dkk. haha. hebatnya, ibuk masih sanggup maksa aku buat motong-motong begituan. ujung-ujungnya aku lakuin juga sih. tapi dengan sangat-sangat-sangat enggan dan ngeluh ini-itu. tapi sekarang, (note: kejadiannya beberapa jam yang lalu) aku mengajukan diri untuk memotong daging dan sayuran, dan lain-lainnya. yah tentu saja pada kenyataannya aku tidak hanya memotong-motong. beberapa kali memblender dan mengulek bumbu-bumbuan, memenyet daging, memasukkan garam, menambah air, mencicipi, dst. aku bertanya-tanya, ibuk heran ga ya sama aku? ibuk curiga ga ya kalau-kalau kepalaku terbentur