Liburan Paket Lengkap: dari Keratitis sampai Abu Merapi, Semua Ada.

it's been a long time since my last post. I know it is. I now become an instagram maniac. so sad about that. i think I'm going crazy. anyway, ni template blog dimaklumin aja ya kalo masih aneh. karena belum sempat utak-atik lagi.

so yeah, mau nulis aja sih tentang liburan gila terakhir kemarin. dan sedikit warning karena tulisannya panjang tapi tak berfaedah. gausah dibaca.


1. Pre-trip.

waktu itu aku dan heidi cuma sedang makan siang di kaefci, sambil membicarakan rencana liburan orang-orang. ada yang merencanakan liburan ke Malang, cuma tak kunjung jelas. sempat terpikir buat naik gunung, karena udah lamaaaaaaaa banget ga naik. coba diingat-ingat terakhir kapan.. waktu ke slamet sama Hargo itu bukan, sih? 😔😔😔 cuma karena kita gaada temen buat naik gunung (baca: mas kalong dan mas pacet, they're goooone bruuuhhh), bingung lah kita. hahahah. cari-cari siapa yang kira-kira bisa nemenin. tapi sebelum akhirnya ketemu orang-orangnya (orang-orang yang mau nemenin kita), kita akhirnya memutuskan untuk merealisasikan wacana lama, yaitu pergi ke jogja.

I know, I know.. kalian pasti berpikir "jogja lagiii, jogja lagiii.. ga bosen, apa? ada apa sih emangnya di jogja?". i honestly don't know. ada sesuatu yang buat aku selalu suka dengan jogja, dan ga pernah bosen. padahal kalo lagi one day trip juga tujuannya kesana-sana doang. hehehe.

trus membahas realisasi wacana kita, akhirnya kita makin serius dengan rencana yang kita buat. meskipun ada sedikit hambatan waktu, tapi akhirnya bisa dicapai jalan keluar. rencana perjalanan kami ke jogja: 2 hari 2 malam.


2. On-trip

9 Mei 2018. sedari siang aku sudah mulai menghubungi kontak kita di jogja, tapi sepertinya ada gangguan komunikasi. lalu karena cemas tidak mendapat tempat singgah, heidi menghubungi mas azzam. mas-mas yang syelalu bisa diandalkan.. uuuuunchh.

lalu, seperti yang sudah kita sepakati sebelumnya, kami berkumpul di kosku malamnya, sekitar pukul 20.00, buat re-packing barang bawaan kita. kita mau bawa 1 carrier buat membawa barang kita berdua, dengan masing-masing tetep bawa tas kecil buat bawa printilan. kenapa diputuskan untuk membawa carrier? ekspektasi: masih akan ada space kosong yang berguna buat kita buat naruh oleh-oleh. realita: carrier kita full se full-nya carrier kalo mau naik gunung. ohmyyyyyyy 😱😱😱 seriously, kalian ga boleh meremehkan cewek kalo mau liburan. seisi rumah kalo bisa mungkin bakal dibawa. waspada guys!!

20.30 kita berangkaaaaats!! naik motor 👍👍👍 I know it sounds crazy, and it is crazy, even for us.. hahaha. pada beberapa kontak kita bilang kalo kita bawa kendaraan pribadi, and it's truuuee.. kita ga boong, cuma menyaring informasi, okay.. lalu kita putuskan untuk tidak lewat Somagede karena jalan itu sepi dan naik-naik ke puncak gunung. ya kalo ramean sih ga masalah, aku cuma mengurangi risiko takut motornya kenapa-kenapa.

berangkaaats!!!

21.30 kami istirahat di salah satu rumah makan ayam goreng/bakar di daerah Tambak. berhubung kepalaku juga sudah mulai sakit (baru tau kalo aku laper waktu mengendarai motor, kepalanya yang sakit, bukan perutnya). kami pilih yang kelihatan meyakinkan. lalu tadaaaaaaaa setelah ayamnya masuk perut, ternyata ayam yang dijual adalah ayam kampung. enak, i know. tapi heidi kan alergi ayam kampung. ohmyyyy 😱😱😱. mana aku lagi ga bawa obat antialergi apapun. alalah. tapi heidi bilang alerginya ga langsung muncul. bisa menunggu sampan 72 jam ke depan. okay, kami masih punya waktu.

22.30 kami lanjut jalan lagi setelah perut kenyang, meski dengan perasaan agak waswas mengingat ayam kampung tadi.

malam-malam jalanan sepi ya bro 😂😂

10 Mei 2018, 00.30 kami mulai memasuki daerah Wates. gile gile gileeee, jalanannya mulus bgt cooy.. beda banget sama jalanan jawa tengah. iya, udah tau lama sih, tapi baru ini ngerasain dengan kendaraan yang aku bawa sendiri.

1.30 kami sampai di jogja kota, setelah berpikir-pikir mau singgah di kota atau ke tempat Mas Azzam di Sleman. lalu kami putuskan untuk malam itu, singgah dulu di tempat Mas Azzam. tetap sambil ketar-ketir karena indikator bahan bakar udah kedip-kedip genit entah sejak kapan. dan pom bensin yang kami lewati, tutup semua. watdefaaaaak. untunglah dalam perjalanan ke Sleman nemu pom bensin yang buka.

2.00/2.30 kita sampai deh di Sleman. praise Lord Google Maps. sama Mas Azzam, kita dituntun singgah di tempat Memei. Tempat singgah yang udah berasa kayak hotel Bintang 7 bagi kami. hahah. ini pujian loh. serius. setelah bersih-bersih badan, kami pun akhirnya tidur. yeaaaaaaayy.

wajah kami setelah berkendara +- 5 jam ditambah dengan keajaiban fitur kamera ponsel pintar masa kini.

08.00 kami semua baru benar-benar melek, lalu bergegas mandi, dan siap-siap caw buat ngopi-ngopi pagi. kami diajak ke Turi-Turi Coffee. yang pernah ngopi sama aku pasti tau kalo aku ga pernah pesen kopi, padahal sering ngajak ngopi. info ga penting sih. wkwkwk. tapi kapan-kapan pingin ke Turi-Turi lagi. tempatnya enak, suasananya sepi-sepi gimana gitu, minuman lainnya selain kopi (berhubung aku nyoba ice green tea thai) juga enak 👍👍 cuma jauh banget sih kalo kita dari kota.

Penampakan Mas Azzam, mas-mas gila yang nularin gilanya ke kami, yang syelalu bisa diandalkan~~

Bersama skuad dari Humerus 💙💙

rencana awal pagi itu adalah kita ngopi-ngopi, jam 10 caw ke GAPPALA UKDW (numpang naruh tas sebelum ke Artjog), karena kalo tas tetep di Sleman itu bakal jauh banget dari kota, lalu ke Artjog, lalu check in ke penginapan yang sudah kami pesan, lalu makan gelato. ternyata eh ternyata semua itu buyar. wkwkwk. suasana di Turi-Turi emang enak, jadi kita lama juga di sana. baru sekitar jam setengah 12an kita akhirnya caw dari sana. trus setelah berkemas-kemas, akhirnya kita angkat kaki dari kosan Memei. makasih banyak Meiiiiii~~

13.30 kita akhirnya sampai di UKDW. mesti nanya-nanya juga ke satpam dimana sekre GAPPALA. ga susah sih nemuin sekrenya. tapi ada insiden ketika kami disana. kami jatuh brooooohhh 😱😱😱 oke lebay. motornya cuma kepeleset aja sih ditikungan mau nanjak (karena kami ditunjukkin parkir di basement, dan ternyata di basement sepi banget, jadi kita mau naik 1 level ke tempat parkir karyawan). motornya kepeleset, kita yang di atas motor ikut jatoh juga. untung gaada saksi mata. huhuu. ga kebayang malunya kalo ada saksi mata.

14.00 kami akhirnya sampai di sekre, dan langsung disuguhi kopi. berasa flashback ke beberapa tahun lalu jaman-jaman masih bocah calon anggota/anggota muda yang kalo mau ada kegiatan kudu keliling mapala lain dulu buat cari pinjeman, yang kalo dateng ke sekre ga kenal siapa-siapa. yaa, at least sampe akhirnya Mas Brian dateng. yuhuuuu Mas Brian yang 1 tahun lalu naik Sumbing bareng. wkwkwk. katanya dia sedang "nganggur", jadi bisa nemenin kita. tapi senganggur-nganggurnya dia, kami kaget juga waktu dia bilang mau menemani kami ke Artjog. uuuuuuunnchh 💙💙. kirain cuma sebatas nemenin di Markas GAPPALA. 

anyway, dulu-dulu kalo main ke sekre orang pasti ditawarin makan. alhamdulillaaaaah "tradisi" nya sama ketika kami main ke GAPPALA. kenyanglah kami. fiuhh. mayan, uang makan siang bisa kami alokasikan buat yang lain. entahlah apa yang ada di pikiran anak-anak GAPPALA yang ngelihat kami, tangan kami (well, lebih tepatnya mungkin tanganku) aktif bolak-balik ngambilin cemilan yang disuguhkan pada kami. sorry yaa, guys. kalo kalian pikir kami bakal malu-malu, kalian salah broo. sudah lewat masa-masa muda malu kami. kalo malu-malu, nanti lapar 🙅🙅.

anyway lagi, sambil kita makan, beberapa dari mereka mulai ngeluarin tali-tali beserta karabiner dan kawan-kawannya. dalam lubuk hati terdalam sebenernya pingin nyobain. udah lama banget ga pegang tali. kapan ya terakhir? tapi mau nyoba, kok bajunya lagi ga santai gini akunya. ditambah rasa-rasa malu dengan kemampuan yang sangat minimal dan kami sedang diburu waktu juga. sayang sekali. semoga lain waktu dapat kesempatan main tali lagi, ya Allah 🙏🙏.

sekitar pukul 16.00 kami pamit dari GAPPALA, dan melanjutkan perjalanan ke penginapan kami. sebenernya janjian sama Mas Brian buat ke Artjog sekitar jam 17.00, tapi harap maklum, kami ciwi-ciwi kalo mandi dan dandan ga bisa cepet. hehehe. jadilah kami baru berangkat ke Artjog setelah maghrib. dengan panduan dari Lord Google Maps kami akhirnya sampai di Museum Nasional Jogja, tempat Artjog digelar selama kurang lebih 1 bulan ini.

jadi kata Mas Brian, Artjog di masa lalu bahkan digelar dengan tiket masuk gratis, jadi pengunjungnya lebih "nyeni" gitchuuu. more like gondrong-gondrong, nyentrik (if u know what I mean). tapi beberapa tahun belakangan Artjog menerapkan tiket masuk berbayar, dan seingetku makin kesini makin mahal (iya, bukan?). aku pribadi udah dari beberapa tahun lalu pengen kesini (dan baru sekarang bisa kesampaian), bukan karena aku orang seni (sama sekali tidak), lebih karena aku pengen tau isinya apa, apa aja sih yang dipamerin disana. to be honest, aku kagum dan sekaligus ga ngerti. hahahahah 😂😂. kagum betapa dari hal-hal yang mungkin buat banyak orang adalah hal sepele, tapi di tangan orang-orang itu, hal "sepele" itu bisa jadi suatu karya seni. pikirku "dapet aja ide-idenya, bang". ga ngertinya adalah ketika aku baca deskripsi yang ada di tiap-tiap karya seni itu. fakmen, tulisannya ngomong apa sih 😂😂😂😂. mungkin otakku yang tak sampai. mungkin aku harus lebih nyeni lagi buat bisa mangerti yang mereka bicarakan. mungkin mereka yang sebaiknya lebih meng-awam-kan kalimat-kalimat yang mereka pakai. mungkin..... ah sudahlah, bukan salah bunda mengandung.



me and a giant black pacman.






biar kelihatan kayak mikir sedikit akunya. kalo Mas Brian sudah kelihatan kayak selalu berpikir kok.


is this...? wait...


hold on.. is this also a masterpiece?


karya yang dipamerkan lumayan banyak, memenuhi 3 lantai dari Museum. yang artinya mayan bikin kaki pegel juga. di luar Museum ada jajanan-jajanan yang dijual, tapi kami akhirnya memilih untuk makan di luar aja. oleh tour guide kita Mas Brian, kami dibawa ke Secret Garden Restaurant dekat Artjog. makanannya enak.. sesuai harga.. perjanjian awal adalah Mas Brian menemani kami sampai jam 20.00 karena dia bilang mau bertemu dengan temannya yang sedang pulang ke Jogja, eeeh tapi malah nemenin kita sampai jam setengah 11an. heu. maafkan kami yang tidak tau diri ini. dan malah bertanya-tanya yang macam-macam. asalnya kami pingin juga nongkrong-nongkrong, ngopi-ngopi, berhubung Mas Azzam juga mengabari Heidi kalau sedang nongkrong. tapi basecamp mereka jauh brooo. ditambah aku yang mulai ngantuk dan ga enak badan. kupikir akan lebih bijaksana kalau kami beristirahat di penginapan lebih awal. heu, lemah.

11 Mei 2018, 06.00. kami berdua bangun pagi-pagi, lalu bersiap untuk agenda utama kami di hari ini, yaitu berenaaaaang!! yeaaaaayyy!!! air kolamnya hangat, jadi ga butuh penyesuaian yang lama buat kami. matahari besinar lumayan cerah, sampai bikin aku agak menyesal kenapa ga mulai berenang lebih pagi lagi. suasana waktu itu tenang selama kami berenang, sampai akhirnya sekitar jam 08.00 kami selesai berenang, dan aku buka-buka instagram, dan lihat instastory mas pacet yang isinya foto Merapi sedang mengeluarkan asap. pikirku "perasaan disini tenang-tenang aja, gaada sesuatu yang aneh", dan bahkan aku sempat berpikir kalo Mas Pacet sedang becanda. tapi setelah browsing2, ternyata beneran Merapi sedang ada aktivitas. tapi untung aja cuma letusan freatik. fiuhhh..

Sebelum negara api menyerang. really.

setelah selesai berenang, kami kembali ke penginapan, mandi-mandi, sampai maskeran!! sumpah ini liburan paling menikmati hidup (well, at least sampai negara api menyerang.. sebentar lagi.. tunggu aja.. seriusan). lagi asik leyeh-leyeh, sambil menunggu waktu untuk packing dan cabs dari penginapan (rencana check out jam 12an), mendadak heidi bilang kalo pandangan kedua matanya makin kabur. dia dari awal (waktu masih berenang), juga udah ngeluh matanya terasa lebih pedas dari biasanya, dan merasa pandangan mulai kabur. kami pikir mungkin itu karena kaporit di kolam ini lebih banyak. aku sendiri ga merasa hal yang sama, menurutku mungkin karena waktu berenang aku sedang malas lama-lama mencelupkan muka ke kolam. gak lama, Heidi minta aku buat persiksa visusnya (tajam penglihatan) karena dia merasa pandangannya makin kabur. waktu itu visusnya cuma hitung jari cobaaaa.. sekitar 2/60 dan 1/60, aku lupa mata sebelah mana yang lebih parah. YAWLAAA. MULAILAH HEIDI PANIK. Heidi coba telepon Mas Brian, ga diangkat. coba telepon Mas Azzam, sama juga. aku coba periksa, karena aku takut kalo dia glaukoma sudut tertutup mendadak. dari keluhan dan pemeriksaan sebenernya ga mendukung-mendukung amat ke arah glaukoma, tapi entah kenapa aku masih kepikiran ke arah sana. karena masih belum menemukan penjelasan atas apa yang sedang terjadi, dan Heidi semakin panik (karena buat baca tulisan di hp pun matanya burem. dia bilang dia mau nangis cobaaa. bayangin seorang heidi ngomong kayak gitu 😱😱), akhirnya Heidi telepon Mas Ijal, menurutnya itu keratitis amuba (salah satu jenis radang kornea mata yang progresif cepat). langsunglah kami bergegas packing semua barang, kemudian check out untuk ke dokter mata. 

dan di luar penginapan tampak langit yang mendung2 gimana gitu. ternyata di luar sedang hujan abu. wew. motorku tampak memutih ketutupan abu. ga tebel, dan untungnya ketika kami melanjutkan perjalanan, hujan abu udah berhenti. cuma yaa itu, mataku pedes banget bruuuhh.. abu beterbangan di jalanan.


sebenernya bingung juga sih, mau kemana. kami bener-bener gaada referensi harus kemana. berhubung kemarin waktu di jalan aku sempat lihat RS Mata dr. Yap, dengan beberapa pertimbangan, akhirnya kami kesana dengan bantuan Lord Google Maps, meskipun kopilotnya ga bisa lihat petanya. thank God pilotnya ga ikutan burem. wkwkkwk.

sampai di RS dr. Yap, Heidi ga bisa langsung mask "IGD khusus mata"-nya. singkat cerita, Heidi harus daftar dulu sebagai pasien poli. singkat cerita lagi, dokter mata di RS itu bilang kalo Heidi kena keratitis, dan obat yang diberikan ada yang harus dipakai tiap 1 jam. dan lumayan juga nih kenanya, berhubung Heidi ga pakai BPJS 😣😣 liburan kita begini amat ya. hahah.

setelah beres urusan di RS dr. Yap, kami berpisah sesuai kesepakatan awal, karena Heidi mau mengunjungi Budhe nya yang tinggal di Jogja, sementara aku pengen cari tempat aja buat baca-baca materi ujian. yeah, kalian ga salah baca. aku mau belajar karena ada wacana aku akan ujian tulis stase jiwa di keesokan harinya (sabtu, 12 Mei 2018). apa banget kan. masih wacana pula. dan status wacana itu ga berubah sampai akhirnya aku kembali ke Purwokerto buat mengejar ujian itu. yeah, fak banget emang. coba ada kepastian. kepastian ga jadi ujian kan bisa bikin kita lebih santai balik ke Pwt. faaaaak!!!

malamnya, kami bertemu lagi di Malioboro buat nyari titipan Mas Erwin. dia titip batik buat dipake ke kantor gitudeh. masuk satu toko, trus keluar, pindah ke toko sebelah. gitu terus sampai akhirnya kami menemukan batik dengan motif dan harga yang sesuai dengan harapan. trus kami lanjut nongkrong di angkringan di sekitar stasiun Tugu bareng Mas Azzam dan Zafir. dan ga nyangka juga Mas Brian tau-tau dateng ikut gabung. di sana kami sekalian galau mau pulang kapan. gara-gara apa lagi kalo bukan gara-gara aku yang digantungin sama ujian. hvft. kzl bgt. pilihannya adalah pulang tengah malam atau pulang subuh-subuh. setelah berpikir masak-masak, akhirnya kami putuskan uituk pulang subuh, dengan menghasilkan satu masalah baru: mau tidur dimana kita malam ini? Mas Azzam kontak Memei, sayangnya dia lagi ga dikosan, beserta dengan adik-adiknya yang lain. hix. luntang-lantung lah kami, kayak gelandangan (gelandangan yang keren karena bawaannya Deuter). wkwkwkwk. sebenernya tidur di sekre orang pun kami ga masalah. sayangnya sekre mereka ada jam malam. cuma akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di rumah budget Heidi. ohmyyyy, atut diomeliiiiin.. 😖😖😩😩 kan gaada yang tau kita ke jogja bawa motor. well, kecuali beberapa orang. whwhwh. yaa meskipun pada akhirnya rahasia itu terbongkar juga ke Budhe-nya Heidi. entahlah sekarang sekeluarganya Heidi udah tau apa belum. entahlah Heidi udah diomelin apa belum..

penampilan kami ketika berbelanja titipan batik.

muka kucel bingit yawlaaaaa. swafoto diambil setelah kami nongkrong di angkringan sebelum menuju ke rumah Budhe Heidi.


12 Mei 2018 03.00 kamipun berhasil bangun berkat komitmen yang kuat untuk pulang subuh-subuh. cuci muka, packing ulang, lalu kamipun bersiap untuk langsung cussss.. Heidi nawarin bikin mie instan dulu sebenernya, tapi kupikir waktunya mending buat leyeh-leyeh. hahahah.

04.10 setelah pamit dg Budhe Heidi, kamipun berangkaaaaat. setelah 1 jam mengemudi, aku mulai ngantuk-ngantuk lagi. kepala udah mulai berat lagi. nyetir yang tadi juga kayaknya asal sadar. wkwkkwk gak ding, insya Allah engga. lumayaaan udah sampe Purworejo, trus kami cari SPBU yang ada musholla yang kira-kira enak buat ditidurin. sekitar jam 05.45 kami baru nemu mushollanya target awal yang cuma mau tidur 15 menit, akhirnya dibablasin sampe setengah jam. jam 06.15 kami siap-siap jalan lagi, dan kali ini Bung Heidi yang bawa motor. tenaaaaang, matanya udah ga burem lagi kok. ya kan? eh..

sekitar jam 10.00 kami akhirnya sampai di koks. fiuhhhhh.. sampai jugaaaaa.. mandan lama karena perlu berhenti tiap 1 jam biar Heidi netes matanya. lalu tadaaaaaaa ujian w dibatalin. faaaaaakkk. jahat bgt. semoga dia segera dibukakan hatinya yawla, dan ga terus-menerus menggantung orang kayak gini. bantu doa yaa mentemen. hvft. berasa pengen makan orang, tapi badan remuk, yawda makan orangnya dalem mimpi wae. hvft.



kendaraan pribadi 🙌🙌

penampilan kami sesaat setelah sampai di kosku. jangan tertipu dengan efek kamera guys 😉😉.



so yeah, itu aja sih sedikit tentang liburan paket lengkap kami. kali aja nanti bisa diceritain ke anak cucu.. ceilaaaahh. bener-bener pengalaman.. setidaknya aku akhirnya tau gimana rasanya naik motor ke jogja dari purwokerto. mau ngulangin lagi ga yaaaa? hahahhaha.


PS:
1. terima kasih pada Tuhan yang udah kasih kami kesempatan dapet pengalaman lagi, dan bukan cuma sedikit, tapi banyak pengalaman, karena liburan kali ini bener-bener banyak kejadian yang tak terduga, daaaaan terima kasih juga sudah kasih kami keselamatan selama di perjalanan, serta kasih kami banyak orang yang membantu dalam trip ini.
2. terima kasih pada Heidi yang sudah mau diajak gila 💙💙💙💙
3. terima kasih pada Mas Azzam, orang gila yang nularin gilanya ke kami. terima kasih juga sudah tidak berceramah meskipun sedari awal sudah tau kami akan naik "kendaraan pribadi yang ituuu". wkwkwk. alasan kami hanya memberitahu sebagian orang tentang rencana perjalanan kami di awal adalah karena males banget gak siih kalo diceramahin? nanti malah jadi berpikir dua kali, trus wacana tinggal wacana. wkwkkwk. terima kasih juga buat anak-anak Humerus FK UII yang sudah menemani kami 💙💙.
4. terima kasih pada Mas Brian (Mas Ijal versi tidak ketus) yang udah nemenin dan foto-fotoin kita 💙💙.
5. terima kasih pada warga GAPPALA UKDW yang ikut sumbang cerita di trip kami 💙💙.
6. last but not least, terima kasih pada Mas Erwin yang udah suport kami. dan makasih jugaaa udah ga ceramahin kami. wkwkwk. semoga suka yaaa sama batik pilihan kami 💜💜💜.

Komentar