renungan

Orang tua mana yang rela melihat anaknya disiksa bahkan sampai, maaf, mati? bahkan jika orang tuanya pernah mengikuti kegiatan yang sama seperti anaknya. bagaimanapun, orang tua akan menaruh cita-cita dan harapan yang tinggi kepada anaknya. Bayangkan jika kita semua telah menjadi orang tua dan telah mempunyai anak yang akan dibanggakan kelak.

saat ini semua organisasi pecinta alam mungkin sedang tercoreng namanya karena ulah "oknum". demikian juga organisasi yang saya banggakan juga ikut terkena imbasnya. beberapa orang tua dari anggota mengkhawatirkan anaknya ketika akan mengikuti kegiatan dari organisasi. tentunya hal ini dapat mengancam jalannya roda organisasi dan transformasi dari nilai-nilai kepecinta-alaman.

namun, semoga semua itu hanyalah kekhawatiran semata.

lalu, apakah karena masalah yang saat ini tengah mendera dunia organisasi pecinta alam akan serta merta membuat "kami semua" menjadi mati? semoga tidak. mari menjadikan hal-hal di masa lampau menjadi pelajaran yang berharga untuk pedoman melangkah di masa depan, sehingga langkah yang kita semua ambil dapat diiringi pertimbangan yang matang dan organisasi pecinta alam akan semakin mantap.

marilah mulai sekarang setiap individu berkomitmen untuk membuat organisasi pecinta alam menjadi organisasi yang dapat dibanggakan oleh diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitar. mari saling membantu saudara kami yang sedang terjatuh tanpa pandang bulu, karena itulah salah satu dari nilai-nilai besar kepecinta-alaman.


Januari, 2017.
Seorang Anggota Mapala di Indonesia.

#mapalabukanpembunuh
#saveorganisasipecintaalam
#menujuopalebihbaik




PS:
titipan dari seseorang. mungkin emg udah rada nggak hot lagi ya pembahasannya. tapi namanya amanah sih. hahahahah. jadi yasudah, di post saja. amanahnya udh dari 2 minggu lalu. tapi eyke nya yang dasarnya pemalas, makanya baru ngepost sekarang. wkwkwk. maafkan aku..

Komentar