trust no one.

yang ada dipikiranku adalah kekeluargaan yang diagungkan adalah omong kosong.
semuanya berdiri di atas kepentingan pribadi.
yang ada dipikiranku adalah semuanya harus diwaspadai.
jaga mulutmu, karena yang kamu katakan dapat digunakan untuk melawanmu. atau setidaknya cukup untuk membuatmu pening.
bukan salah mulutmu sepenuhnya, tapi mulut-mulut di sekitarmu yang haus bahan perbincangan, dan pikiran-pikiran di sekitarmu yang kosong hingga mereka tak tahu apa yang sebaiknya diperbuat untuk mengisi kekosongan itu, selain dengan bergunjing.

ketentuan harus melaporkan diri dimana kita berada juga cukup mengusik ketenangan jiwa ini.
lalu ke manapun melangkah, terasa seperti semua mata tertuju pada diri ini.
padahal ya buat apa?
it doesn't do anything good with this paranoia trait in me, which i tried so hard to heal anyway.
di suatu waktu aku cuma ingin tidak terkoneksi dengan manusia manapun.
berada di tempat yang tidak ada orang lain yang tahu.
it somehow gives me peace.

fasad cuek dan tidak peduli ini hadir bukan tanpa alasan, Bung.
suara-suara dalam benak ini sudah lama terkubur, bersemayam dalam diam.
tapi pelan-pelan  muncul lagi.

sebuah nasihat baik dari seorang kawan: TRUST NO ONE :)

Komentar