dr. Joko Mulyanto

dr. Joko Mulyanto, atau yang sering dipanggil dengan dr. JM, adalah salah seorang dosen yang paling saya kagumi.
Menyenangkan mendengar beliau bercerita.
Entah karisma macam apa yang beliau miliki, yang jelas setiap beliau bercerita, saya seolah-olah tidak ingin melewatkan setiap kata yang beliau ucapkan. (Yah, oke, kecuali tadi pagi deh waktu kuliah beliau tentang statistika. Saya cuma berhasil bertahan di kuliah beliau yang jam pertama, tentang HIV/AIDS. Begitu masuk ke kuliah tentang statistika, well, beliau benar.. statistika itu "berita buruk". Awalnya kepala saya masih ringan, tapi trus lama-lama terrasa berat. Hingga pada akhirnya saya menyerah melawan gravitasi dan membiarkan kepala saya terkulai rileks di meja tempat duduk saya. Oh well, pantas saja, ketika teman-teman sibuk membicarakan briefing PL yang rupanya disematkan oleh beliau di akhir kuliah statistika, saya tidak bisa mengingat sedikitpun tentangnya)

Kembali lagi ke pokok bahasan.,
Hmm, beliau tampaknya seorang yang suka "berkata-kata". Agak sulit menggambarkannya. Apa ya? Hmm, seperti selalu ada kutipan-kutipan yang terselip dalam kalimatnya. Ya lucu, ya bijak, ya kampret. Hahaha. Ini pujian lhoo.. yang jelas selalu menyenangkan mendengarkan beliau berbicara. 

Trus, beliau adalah orang pertama yang mengajarkan pada saya kalau seorang dokter itu harus bisa ditanya-tanyai tentang permasalahan diluar dunia kedokteran alias dokter itu harus berwawasan super luas. dan beliau juga adalah salah seorang dokter yang mampu membuktikan pernyataan "wawasan super luas" tersebut. bagiku, wawasan dr. JM sudah lebih dari luas. hehe. bayangkan saja, mana ada dosenku yang malah membahas dari mana asal Freddy Mercury selain beliau? atau membahas gelar PhD di bidang fisika-nya Brian May.. iya, mungkin bukan cuma beliau dosen kedokteran yang tau info itu, tapi tetap saja kan.

nggak cuma itu, menurut saya beliau juga punya kepedulian yang cukup besar lho terhadap bangsa Indonesia. terbukti dari beberapa komentar yang beliau utarakan tentang calon-calon pemimpin Indonesia untuk periode selanjutnya. trus ada juga pemikiran beliau tentang kebaikan dari pemotongan subsidi BBM akibat timpangnya alokasi dana untuk kesehatan dari pemerintah dibandingkan dengan alokasi dana untuk subsidi BBM.

sedikit flash back, pertemuan saya pertama kali dengan dr. JM adalah di ruang PBL. ya, beliau menjadi tutor diskusi kelompok saya di blok PDSKE, blok tentang komunikasi, blok pertama di dunia perkuliahan saya. selama menjadi tutor di blok PDSKE, kami semua dibebaskan berpendapat, tidak dikekang. lalu saya beruntung lagi ketika dr. JM menjadi tutor PBL saya di blok HI, blok klinis pertama saya di semester 3. arahan-arahan yang beliau berikan selama menjadi tutor diskusi itu luar biasa. haha. ditambah lagi dengan petuah-petuah yang biasanya beliau berikan seusai diskusi. ckckck. saya harap sih di blok-blok selanjutnya bisa bertemu beliau lagi sebagai tutor PBL kelompok saya :D

sekarang, selain jadi pengajar, di kampus, beliau juga menjabat sebagai Sekertaris Jurusan. saya nggak begitu tau sih sekjur itu ngurusin apa. haha. tapi yang jelas saya senang punya dosen seperti beliau. jarang ada orang seperti beliau :)

saya ingin jadi dokter seperti beliau.

PS: entah kenapa ya saya tiba-tiba pengen nulis tentang beliau. haha.

Komentar