aduh.. tampaknya yang anda lakukan itu salah.

ternyata menyelesaikan suatu masalah dengan mempertimbangkan karakter orang yang akan dihadapi itu penting sekali. serius. salah-salah malah bisa menimbulkan masalah baru. seperti yang dulu, kurang lebih, pernah dijelaskan oleh Mas Adit waktu aku singgah di Jagraweçya. nggak tepat begitu sih, tapi menurut yang aku tangkap dari penjelasan Mas Adit, pokoknya kita itu harus pintar-pintar menghadapi karakter orang-orang yang beda-beda.

ini yang saya rasakan ketika (tampaknya) saya bertemu dengan orang yang kurang bisa menyesuaikan "gaya"-nya terhadap karakter orang yang ternyata berbeda-beda. malah muncul masalah baru.

ya intinya sih saya merasa tersindir oleh perkataan seseorang. yaudah trus saya jadi rada sebel sama orang itu. dan ujung-ujungnya malah bikin masalah baru buat saya. dan sialnya bikin saya jadi mogok sementara dari tanggung jawab. duh duh..

dia memang kompor. dia sendiri yang bilang, jadi saya bukannya asal tuduh nih. tapi terus saya jadi merasa tersindir di tengah-tengah omongannya. entah itu beliau memang sudah niat menyindir atau bagaimana. ya sudah, saya mencoba menyingkir saja. mendekat ke orang-orang yang bisa banget bikin pipi saya kram gara-gara ketawa berkat cerita-cerita mereka. cerita-ceritanya mungkin memang sudah pernah saya dengar, beberapa.. tapi ekspresi mereka, gaya mereka bercerita itu lho yang nggak bisa bikin bosen. kalau bisa mungkin sih saya abadikan. supaya bisa ditonton ulang terus-terusan. hehehehe.  eh aduh, malah curhat..

saya nggak bermaksud meninggalkan dia begitu saja sih. tapi dia bikin saya nggak enak juga. gimana dong? salah saya, begitu, karena kurang pengertian terhadap wataknya? tapi dia juga salah dong, kalau nggak mau peduli sama watak saya yang nggak terima dikerasin? duh duh.. ya nanti saya coba untuk memulai omongan dengan baik-baik dengannya, kalau nyali sudah terkumpul. saya masih kepingin berteman kok. serius.

PS:
a big thanks to Bintang Borealys yang sudah memberikan hiburan cuma-cuma sekaligus jawaban-jawaban yang aku nggak ngerti darimana dia bisa dapet jawaban kayak gitu.. hahaha.
a big thanks to Mas Adit yang meskipun waktu itu sedang sibuk, tapi masih sempat memberi satu jawaban pendek yang luar biasa benar.
a big thanks to Fifi yang meski sedang di travel, tapi mau sempatin buat membaca whatsappan masalah ga penting saya ini. meskipun balesnya setelah tidak di travel lagi sih, karena kalau hapean di mobil itu rasanya kepala pusing. haha.
a big thanks to Mas Ijal yang meski nggak banyak berkomentar, tapi masih mau membaca forwardan permohonan-pencerahanku-kepada-Bintang. toh Mas Komandan juga punya kesibukan lain. sudah bersedia membaca saja, saya sudah senang. ciyus.
a big thanks to Mas Iyan yang sudah mau menemani says, mengajak ngobrol selama survey.
a big thanks to Mas Misbah yang sudah mau membarengi saya untuk berangkat survey dan mengajak saya untuk main ke sekre Wapala. duh, kalau tidak ada Mas Misbah, yakin deh, saya nggak berangkat survey. jangan berpikir yang macam-macam ya. ini hanya karena saya takut di sana nanti bakal nggak kenal siapa-siapa, makanya saya ngajak berangkat bareng mapala yang setidaknya saya merasa sudah dekat. Wapala, contohnya. jujur saya nggak berharap yang ikut survey itu Mas Misbah. saya cuma berharap kalau ada setidaknya teman dari Wapala yang ikut survey, siapapun itu deh, supaya kita bisa berangkat bareng. tapi tadaaa.. ternyata yang ikut Mas Misbah. yasudah deh.
a really really big thanks to semua teman-teman dari Wapala Akatel yang sudah bikin moodku jadi lebih baik setelah aku main ke sekre. kocak banget temen-temen Mas Misbah ini..

Komentar