biarkan gambar-gambar ini yang bercerita.. (Wisata Bromo 25-260113)

Gunung Bromo dan Gunung Batok di sore hari yang mendung. pemandangan yang bisa dilihat langsung dari depan hotel.

live country music di restoran hotel.

di Penanjakan tempat yang harusnya buat ngelihat sunrise. kenapa aku bilang "harusnya"? soalnya waktu itu matahari belum sepenuhnya terbit, tapi kabut tiba-tiba datang menyerbu. bikin semuanya jadi gelap. hahaha. lihat kan kabut di foto tebal banget? katanya sih kalo mau lihat sunrise, yang bagus tuh di bulan Juni-Juli, waktu musim kemarau.

Jeep yang biru ini jeep yang kita sewa buat nganter kita bertiga ke Penanjakan dan Bromo. biaya sewa resminya plus sopir 350 ribu di koperasinya sana. tapi berhubung kita kemarin lewat makelar, kita kena 450 ribu. hhhh.. calo is everywhere, yeah? hmmm, sebenernya si sopir juga menawarkan untuk mengantarkan kita ke Savana dulu sebelum ke kawah Gunung Bromo dengan biaya tambahan sebesar 175 ribu. karena katanya, kalau pagi begini, kawah masih mengeluarkan belerang. tapi ibuk nggak kepingin ke sana sih.

giliran kita turun, garagara tadi di atas kabutnya tebel banget, eeeeh, tautau cerah gitu aja, coba. yaudah, sama sang sopir, kita berhenti dulu di tempat yang biasa jadi spot juga buat foto-foto. katanya kalo cerah, puncak Gunung Semeru bisa kelihatan juga. itu yang paling tinggi sendiri puncak Gunung Semeru kali ya? lupa nanya ke sopirnya nih kemarin. hehehehe.

foto dulu bertiga.


jalan di lautan pasir menuju kawah Gunung Bromo. jalannya sih cuma sebentar soalnya kita lanjut naik kuda. hahahaha. biaya sewa naik kudanya 100 ribu hanya untuk sampai ke dekat tangga ke kawah Gunung Bromo, bukan untuk pulang-pergi. hhh... mahal ya? yang bikin ibuk mau nyewa kuda adalah karena ibuk jijik ngelihat lautan pasir yang banyak tai kudanya. hhh.. ada-ada aja. tapi toh baliknya kita juga jalan kaki.


duduk-duduk di depan restoran hotel setelah perjalanan dari Penanjakan dan kawah Gunung Bromo, dan inilah pemandangan yang ada di depan mata. langit sedang cerah, kawan.



PS: dikarenakan alat (baca: kamera) yang terbatas (baca: cuma pakai kamera hp, hehehehe) dan sumber daya manusia yang nggak jago motret, jadi, yaaah, fotonya gini-gini aja, yeah. hehehe.

Komentar