tuhan maha adil

sebuah perbincangan konyol, namun penting, terjadi di antara aku dan ayu. topik kali ini adalah tentang pentingnya wanita-wanita untuk tetap bekerja usai menikah. haha. sok dewasa banget ngga sih topiknya?

awalnya kami hanya membicarakan orang-orang, atau lebih tepatnya pasangan-pasangan, yang prianya lebih menginginkan wanitanya untuk tinggal di rumah mengurusi rumah dan keluarga, alias menjadi ibu rumah tangga. 

sejujurnya, dari kapan tahun juga aku sudah khatam dengan ceramah ibuk tentang hal ini, tentang pentingnya wanita-wanita untuk tidak hanya bergantung pada suami dalam urusan keuangan. 
siapa yang bisa menjamin kalau suaminya adalah pria? 
siapa yang bisa menjamin akan diberi usia panjang?
yah pokoknya hal-hal macam itu lah ya.
tapi dari obrolan tadi, ayu mengemukakan satu alasan lagi tentang mengapa wanita, lebih spesifiknya adalah aku dan ayu, harus bekerja, pasca kami menyelesaikan kuliah nanti.

ayu menceritakan tentang pengalaman tantenya yang ditinggal pergi oleh suaminya lebih dulu menghadap Yang Maha Kuasa. sebelumnya, sang tante adalah ibu rumah tangga. kepergian suaminya membuat keluarga kecil mereka kehilangan satu-satunya tulang punggung keluarga. beruntung, sang tante memiliki keahlian menjahit yang dapat dimanfaatkan. selanjutnya, kehidupan keluarga mereka disambung dari hasil menjahit sang tante.

kata ayu, "untung bisa jahit. lah aku? jahit ga bisa, nyuci baju sendiri capek. haduuh. gatau apa-apa selain dunia kedokteran."
aku, "mmm, yaa benar, benar."
ayu, "pokoknya nanti setelah menikah aku harus kerja. yaa bukannya apa-apa, bukannya sayang karena udah capek-capek kuliah, tapi kan ngga ada yang tau umur, siapa tau pait-paitnya totos dipanggil duluan. kan aku ngga bisa ngapa-ngapain tuh. lagian, orang tua udah susah-susah nyekolahin juga."
aku, "yeah, benar. kadang aku bersyukur disuruh masuk kedokteran karena itu. yaa bukannya ngga bersyukur gimana, tapi maksudku aku kan kayak yang ngga tau harus masuk kemana gitu sebenernya. untung ibuk mengarahkan buat masuk ke sini. yaa seengganya step-step kedepannya udah ketebak. orang ngga ada bakat apa-apa. hmmmm. Tuhan Maha Adil memang."
ayu, "yeah, tuhan maha adil. aku ngga kebayang nanti kalo masuk ke jurusan lainnya bakal gimana. jadi guru bahasa indonesia misalnya, alaaah, wong di sekolah aja nilai bahasa indonesiaku jelek terus."

oh well, it's good to know tuhan maha adil. hahaha. 


PS:
don't get me wrong.
aku percaya setiap orang punya perannya masing-masing. 
ngga ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. 
semua saling melengkapi. 
semua ada jalannya. 
god works in mysterious ways.

PS:
aku ini lagi ngomong apa sih? -_-

Komentar