secret life of bees

pertama kali tau film ini adalah ketika film ini dibahas di Oprah Winfrey Show. film  yang diadaptasi dari novel karya Sue Monk Kidd ini kelihatannya menarik waktu dibahas di acaranya Oprah. makanya, sejak itu, aku penasaran sama film ini. tapi apa daya, ternyata tuhan baru mengizinkanku menonton film ini pagi tadi. yap. salah satu stasiun TV swasta menayangkan film ini pukul 1 dini hari tadi. berhubung masih melek, meski udah lumayan ngantuk, tapi ngelihat kesempatan ini, aku lanjut aja lah ya melekannya. hehehe.

hmm di awal film emang agak berat sih filmnya. maksudku di sini kisahnya ada balita yang nggak sengaja menembak ibunya sampai meninggal ketika si ibu dan si ayah sedang bertengkar. dan ingatan itu kebawa sama si balita sampai dia remaja. well well.. belum lagi ayahnya yang temperamental dan menceritakan cerita bohong kalau ibunya sebenarnya tidak peduli padanya.

tapi terus cerita berjalan semakin ringan. kehidupan si gadis berjalan semakin baik ketika ia akhirnya tinggal di rumah keluarga petani madu berkulit hitam. semuanya terlihat menyenangkan dan ringan.

sampai suatu hari anak angkat petani madu itu, yang juga berkulit hitam, ditangkap hanya karena pandangan miring terhadap orang kulit hitam di masa itu. setting film ini memang sekitar tahun 1964, ketika perbedaan warna kulit menjadi issue di Amerika sana. trus adik petani madu itu juga akhirnya bunuh diri. si gadis mulai menyalahkan dirinya atas segala yang terjadi. 

trus selanjutnya terungkap fakta kalau sebelum meninggal, sang ibu sempat "melarikan diri" ke rumah si petani madu yang ternyata dulunya adalah pengasuh sang ibu ketika masih kecil. tapi si gadis merasa semakin hancur ketika mengetahui ibunya tidak membawanya serta. ia merasa ibunya tidak menyayanginya, tidak seorangpun di dunia ini yang menyayanginya. tapi trus dia tau kenyataan yang sesungguhnya kalau ibunya memang benar-benar menyayanginya. semua yang dulu dikatakan ayahnya tentang ibunya adalah bohong. dan pada akhirnya dia tinggal bersama keluarga petani madu itu.

hmm, sempat nangis dikit di bagian sedih-sedihnya. tapi nggak sebanjir waktu nonton hachiko yang versi amerika sih. hehehe. (iya, aku emang gampang kebawa emosi, apalagi kalo nonton film sedih. makanya mending nonton sendirian aja biar nggak jaim kalo mau nangis. huehehe.)

trus yaah ini film yang lumayan bagus buat ditonton. ngelihat betapa susahnya jadi orang kulit hitam di amerika jaman dulu (tapi aku masih nggak bisa ngebayangin kalo kejahatan semacam itu benar-benar pernah terjadi di dunia). dan, oh, peran Queen Latifah di sini sebagai petani madu bener-bener penuh cinta. hmm..

Komentar