The Duet: 6-10 Agustus 2014 (day 1-2)

okay, setelah beberapa minggu pusing mikirin kemana kita akan pergi, naik apa kita akan pergi, akan menginap di mana kita, akhirnya kita, The Duet (sama kaya judul albumnya om Kenny G), pergi juga. ke mana kah kita kali ini? bukan bangkok, bukan bandung, bukan raja ampat, apalagi purwokerto, tapi kita ke Singapore dan Johor Bahru. yeay!

kenapa "The Duet"? karena di liburan kali ini cuma ada aku dan ibuk. febi engga ikutan.

anyway, setelah agak hectic waktu kita berangkat, pesawat yang kita naiki lepas landas dengan lancar sekitar jam 1 siang. dan aku benci naik pesawat. karena aku selalu mual ketika akan naik pesawat. haduh, norak, yes? untunglah penerbangan selama 2 jam ga perlu aku habiskan dengan mual-mual melulu -_- 

setelah mendarat di Changi Airport, kali ini kami tidak terlalu bersusah-susah untuk keluar dari airport (untuk keluar dari airport-nya aja, kalo baru pertama kali datang ke sini, dengan riset minim pula, bakal menjadi hal yang lumayan merepotkan -_- Changi memiliki 3 terminal, yang masing2 dihubungkan dengan skytrain karena saking luasnya, dan masing-masing juga bentuknya sudah seperti mall. jadii, yaa bayangkan saja deh ya bagaimana repotnya). tapi ternyata, di imigrasi, ketika pemeriksaan paspor, rupanya kami harus antri cukup panjang, padahal semua pintu pengecekan juga sudah dibuka lho. hmm singapura sedang kedatangan banyak tamu sepertinya.

dari Changi, kami langsung naik MRT (kereta bawah tanah) menuju ke stasiun Kranji. ini hal mudah. trus menurut blog yang kami baca sebagai panduan, dari Kranji, kami tinggal duduk manis di bus SBS nomor 160 atau 170, menuju Woodlands Checkpoint, lalu menyeberang ke Johor Bahru. kami naik bus SBS nomor 170 pertama yang melintas di hadapan kami. ini juga hal mudah. tapi trus di bus, kami merasa ganjil, karena dari papan penunjuk jalan yang kami baca di sepanjang jalan, agaknya kami malah berjalan keluar dari Woodlands. alamak. ibuk langsung saja bertanya pada kakek2 di bus, kakek itu menjawab, dengan bahasa inggris yang kental dengan logat mandarinnya, dengan segenap kemampuan yang kami punya untuk menangkap apa yang dijelaskan oleh kakek itu, kami ternyata harus naik bus nomor itu dari seberang yang menuju ke arah sebaliknya dari yang bus ini tuju sekarang. OMG!!! THE BLOG DIDN'T SAY ANYTHING ABOUT THIS!!! atau mungkin aku yang ga teliti membaca?!? mungkin. entahlah deh. yang jelas kita langsung turun di halte berikutnya (di singapur, kalo mau turun/naik bus harus di halte nya euy). dan tadaaaaa, jalanan kosong melompong -_- ini bahkan masih jam 7 woy! yah, ngga heran sih tapi. singapur mah emang begitu. selain karena jumlah mobil pribadi yang sepertinya memang sedikit, warganya emang banyakan pakai MRT buat pergi ke mana-mana, cepat dan sejuk~ sepertinya bahkan jumlah orang yang berada di bawah tanah malah lebih banyak daripada yang keliaran di atas tanah. ditambah dengan pinggir jalan yang sepi tanpa pedagang kaki lima yang biasanya ada di Indonesia, beuh, makin komplit aja itu sepinya. seriously, if you have to be lost in Singapore, it's better when the sun's still shining. trust me.

di halte, entah di daerah mana itu, kami bertanya ke ibu-ibu yang sedang menunggu bus juga. beliau bisa berbahasa melayu. kami disuruh untuk naik bus SBS nomor 960 menuju Woodlands Checkpoint. yasudah, kami naik ke busnya. di bus ibuk tanya ke sopir busnya, yang tampaknya tidak bisa berbahasa inggris. dan jeng jeeeeng, menurut yang ibuk tangkap dari jawaban pak sopir bus, bus 960 tidak menuju ke Woodlands C. haduh! *tepok jidat

yasudah, kami langsung turun lagi di halte berikutnya. lalu, aku lupa bagaimana mulanya, kami naik ke bus SBS 160. di bus ini, kami bertemu dengan Zaid, pria melayu, kulit sawo matang, berkacamata, pakai tas selempang yang hendak mudik ke rumah orang tuanya yang berada di Johor Bahru. dia banyak membantu kami waktu itu. memberi petunjuk-petunjuk ke mana kami harus pergi, melihatkan di peta digital di iphone nya letak hotel kami, dan bahkan membiarkan kami mengekor padanya untuk sampai ke Johor Bahru. dan tidak lupa, dia juga mengantarkan kami ke hotel dengan mobilnya karena katanya jalan menuju hotel kami gelap dan sepi (waktu itu di JB sentral, dia dijemput kakaknya dengan mobil). uwuwuwu. baik banget! alhamdulillah. sedikit berputar-putar, lalu akhirnya kami pun sampai di hotel, Hotel Amansari Express. yeay. terima kasih banyak Zaid :D

waktu itu menunjukkan sekitar jam setengah 10 waktu Johor Bahru (perbedaan waktu lebih cepat 1 jam dari Surabaya). setelah check in, bebersih badan, kami berjalan ke depan hotel untuk makan malam. beruntung penjualnya mau terima dollar singapur, karena kami lupa tukar uang ringgit. hahah

tempat makan depan hotel.

besoknya, setelah sarapan, kita langsung menuju JB sentral, naik bus dari sana menuju terminal Larkin (ini terminalnya 11/12 kayak terminal di Indonesia kecuali lebih bersih dan di sini jajanannya McD, men). tapi, tentu saja ketika dilaksanakan, semuanya tidak selancar ketika aku menuliskannya yaa. pffft. pasti pakai acara bingung-bingung dulu, kesana kesini. beuh.


suasana jalanan sepi. padahal ini pusat kotanya (kalo ga salah). banyak mobil-mobil diparkir di pinggir jalan, ditinggal oleh pemiliknya yang kuduga sedang pergi bekerja naik angkutan umum dari JB sentral. atau mungkin mereka pergi bekerja di singapur? entahlah. tapi singapur-johor bahru hanya dipisahkan oleh selat, dan dihubungkan oleh jembatan yang kupikir panjangnya cuma 1 kiloan. masih lebih panjang suramadu kemana-mana lah euy.

jadi, di hari kedua ini, kemanakah kami akan pergi? hari ini kami ke Kuala Lumpur. dan ternyata jaraknya 4,5 jam an dari Johor (normalnya). my god -_- hhh, menurutku bus yang kami tumpangi berjalan cukup lelet. bus meridien holiday, 34 ringgit. saran aja, sebaiknya langsung beli tiket bus di konter tiketnya. gausah pake calo. kami, berhubung ga ngerti juga sih ya kemarin, ternyata beli lewat calo, dan 1 tiketnya dihargai 40 ringgit (RM 1 = hampir IDR 4000).


perjalanan lumayan bikin boring karena saking lamanya. pffft. masalahnya juga mungkin karena kami melewati jalan tol sepanjang perjalanan (bayangin, jalan tol sepanjang kurang lebih 300 km!), yang di kanan kirinya pemandangannya, well, seperti pada foto di atas. jalanan sepi. banyak hutan-hutan pepohonan homogen sejenis kelapa (mungkin perkebunan sawit). tidak ada rumah-rumah warga, almost at all!! gilak. di mana sih orang-orang sini tinggal? agak mengerikan kalo aku bilang.

sekitar pukul 2, bus berhenti di BTS. terminal modern yang super sepi. ga nampak orang sedikitpun di luar terminal. dan ternyata kami sudah sampai di KL. tadaaaa -_- yang jelas kami kebingungan banget di sana. ya gimana engga, orang ga kelihatan manusia sama sekali. nyah. untunglah ternyata di dalam terminal ada manusianya. hih. sekitar pukul setengah 4, kami baru melanjutkan perjalanan ke pusat kota Kuala Lumpur dengan naik LRT (mirip-mirip MRT di singapur lah, cuman ga sebagus yang di singapur)


jalanan kosong melompong. kayak kota mati.

dari BTS, kami naik LRT menuju KLCC untuk melihat ikon KL yang terkenal itu, alias menara petronas. KLCC rupanya adalah mall. tanya-tanya sama penjaga toko di KLCC, "harus kemanakah kita kalau mau melihat petronas? melihat dari bawah, lho. bukan menaikinya", lalu diberi petunjuk kemana kami harus pergi, yang ternyata kami harus keluar dari mall itu. setelah keluar mall, kami tetap saja bingung dimana petronas nya -_- yang kelihatan hanyalah sebuah kolam besar dan gedung-gedung tinggi seperti yang menjadi background foto ibuk di bawah ini.


trus aku bilang ke ibuk, "hmm, mungkin petronas nya ada di salah satu gedung itu".
trus kami berjalan menuju ke gedung-gedung tinggi itu. sampai akhirnya kami melihat papan penunjuk arah yang mengatakan kita harus berbalik arah untuk menuju petronas. hmmm.

kami berbalik arah. yang kelihatan cuma....


yaelah -_- mana petronas nya? -_-

tapi trus aku ngelihat ke atas. dan tadaaaaaa...



aaah, akhirnya sampe juga ke tujuan kitaaa. yeaaay!!!

rasanya mirip kayak waktu kita sampe di puncak gunung. yeah, okay, ga mirip sih capeknya. tapi ya gimana sih rasanya akhirnya sampai di tempat yang kita cari? hehe.




Komentar