What's Your Number?

Sudah lumayan lama ngga nulis tentang film. Sebagian karena ngga ada waktu buat nulis, dan sebagian lagi karena aku nggak nonton film sih. Entah sudah berapa film yang aku lewatkan selama aku kuliah. Hahahah. *kaya yang sibuk amat ya kuliahnya?* Nggak kok, cuma waktuku lebih diprioritaskan buat yang lain aja, tidur misalnya.

Jadi, belakangan selama aku di rumah, mumpung sedang bebas tugas dari kuliah dan Osipital (mau nggak mau, harus kubilang kalau ini cukup melegakan), aku menghabiskan waktu dengan nonton film. Awalnya sih mau menghabiskan sisa Grey's Anatomy yang belum kutonton, tapi trus lama-lama bosen juga, trus aku beralih ke film-film drama-komedi-romantis tahun 2000-an. Ada 13 Going on 30, Princess Diaries 1 dan 2, dan yang barusan kutonton ada What's Your Number.

Mari membahas sedikit tentang What's Your Number.

Tidak ada alasan khusus ketika aku mau menonton ini. Sebelumnya aku gatau film ini, gatau siapa pemainnya, gatau ceritanya, pokoknya belum pernah denger sama sekali. Setelah film mulai, tidak ada nama pemeran yang kukenal kecuali Chris Evans, dan kupikir dia adalah alasan kenapa aku lanjut nonton filmnya.

Okay, ternyata "What's Your Number" adalah judul artikel majalah di film yang membahas tentang berapa banyak sih rata-rata pria yang pernah ditiduri wanita amerika. Di sini, Ally Darling, tokoh utama kita, rupanya punya angka yang cukup besar, 20, hampir 2 kali dari yang disebutkan di artikel. Sementara itu, menurut sebuah riset (entah fiktif atau engga), kalo wanita sudah melewati angka 20, yaah, pokoknya kedepannya ga bagus gitu lah kira-kira.

Ally, dibantu oleh Colin (Chris Evans), tetangga kamar depan apartemennya, berusaha mencari cowok-cowok dari masa lalunya, berharap supaya bisa membangun hubungan serius, lalu menikah, supaya Ally nggak perlu melewati angka 20 itu.

Yah, sebenernya udah ketebak juga sih kalo ujung-ujungnya pasti jadinya sama si Colin ini. Jadi aku ga perlu menulis lebih detail lagi deh tentang ceritanya.

Jadi, apa yang menarik? (Selain Chris Evans)

Quote-nya sih sebenernya yang, menurutku, menarik.

"Being in love is being yourself", Ally Darling.

Entah kenapa menurutku dalem banget artinya. Ceilah.

Kupikir memang nggak ada gunanya juga mencintai seseorang kalo itu artinya kita ga merasa jadi diri kita sendiri. Berpura-pura menjadi bukan diri kita aja sudah cukup melelahkan, kok. Apalagi harus ditambah dengan kita melakukan itu demi orang lain? Hah.

Itu aja sih yang kepingin aku bahas. Dan aku menulis panjang lebar, padahal intinya cuma di 1 paragraf di atas. Hmmm. Tapi yaudahlah ya.

Filmnya emang agak "ngawur" kalo aku bilang, ditambah dengan pemeran Ally yang menurutku agak ketuaan (maksudku dibandingin sama Chris Evans lho) tapi boleh lah ya ditonton.

Komentar